Di Depan Bulan Sabit | Puisi-puisi Muhammad Walid

Jurnalis: Wafil M
Cinta Bisu
berangkat dan kembali
ombak lautan menari-nari
menghampiri kami di tepi
yang sedang gelisah hati
gelapnya malam jadi saksi
gemuruh lautan hati kami
hatiku dan hatimu termesra
dalam diam tanpa kata-kata
Pamekasan, 10 September 2021
Alof Bergoyang
engkau yang ajari aku
alif tak bergerak esa tuhan
engkau yang kabari aku
ali bergoyang alifnya orang
Pemakasan, 10 September 2021
Di Depan Bulan Sabit
di depanmu aku duduk
tidak tunduk dan menunduk
melihat pesona bulan sabit
di hatimu ada cinta terbit
di atas matamu yang tajam
dua bulan sabit melayang
di antara bintang-bintang
tersipu malu kau berkalam
meski cahayamu temaram
namun terang di kegelapan
menebar senyum dan rayuan
menyusup pada hati terdalam
Pamekasan, 8 September 2021
Luka Kenangan “Kepada Dee”
seringkali kenangan itu luka
menyayat hati ketika dibuka
walau dimakan lusuh usia
namun tak luluh oleh masa
remuk redam dinding kalbu
luka kenangan bertalu-talu
menghunjam perih dan sedu
meski diriku diam membisu
Pamekasan, 11 September 2021
Muhammad Walid merupakan salah satu alumni Studi Agama-agama FUPI UIN SUKA Yogyakarta.