Putus Asa | Puisi-puisi Zainulhaq Haromain
Editor: Ahmad Arsyad
Rasa Malas
Konflik itu tak pernah berujung selesai
didalam diriku
Melihat waktu akan selalu membuatku muak
Ingin memulai namun rasa malas mampu mengalahkan keinginan
Atap alam tidurku selalu memperlihatkan sejuta
Mimpi bertaburkan bintang
Banyak sekali motivasi Yang kulihat
Dan yang kudengar
Namun tak satupun dari diri mereka mampu menjadikanku
Layaknya tentara yang ingin siap memulai berperang
Dan ternyata benar, Cermin kaca itu selalu berkata
Musuh terbesarmu bukan sesuatu yang ingin menjatuhkanmu atau orang lain
Tapi musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri
Sumenep 15.01.2022
Putus Asa
Aku ingin pergi
Tapi bukan hanya untuk sementara
Aku ingin pergi
Dari apa yang telah aku lewati selama ini
Aku ingin pergi
Dan aku pun tidak lagi peduli
Aku ingin pergi
Dari semua rasa sakit dan kebodohan ku
Selama ini
Aku benar benar ingin pergi
Pergi dari semua kesalahan di masa laluku ini
Benar benar pergi
Seperti layaknya orang yang telah lama
Putus asa dari semua kehidupan ini
Sumenep, 09 Januari 2022
PESONA
Termenung lagi hariku ini
Terbawa akan sebuah bayang bayang
Wajah cantik nan jelita
Ingin kuhapus wajah itu
Namun parasnya terlalu indah
Untukku buang sia sia
Aku butuh obat dari canduku
Entah merehabilitasi pikiranku
Atau apapun itu
Aku harap canduku bukan sekedar candu
Bukan candu layaknya dopamine
Tapi candu dari tuhan yang berkenan
Dirimu akan menjadi diriku
Sumenep, 08 januari 2022
Seamin namun tak seiman
Langit malam selalu memperlihatkan berjuta bintang yang begitu indah
Tapi waktu yang ku habiskan di pikaranku hanyalah tentang dirimu
kamu yang ada diujung dunia saja
Terlalu mustahil untukku gapai
Membentang laut yang begitu besar
Yang mampu memisahkan kita
Dan sebuah keyakinan yang berbeda yang
Sulit untuk menyatukan diri kita
Haruskah aku bercerita kepada tuhan
bahwa rasa cintaku ini terlalu bersifat halusinasi
sulit untuk menyatukan dua hal yang sangat berbeda
aku butuh kemahakuasaan tuhan untuk mengabulkannya
namun tuhan yang diyakini kita juga berbeda
Bukan meragukan ke Mahakuasaan tuhan
Tapi logika ini sulit dimasukkan kedalam pikiran
Dan kini aku telah lama sadar
Bahwa selama ini aku hanyalah hamba
Selalu memikirkan sebuah kemustahilan
Sumenep, 16 Januari 2022