Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Hari Gunung Internasional, Serta Upaya Menjaga Keseimbangan Alam

Kabarbaru.co
Penulis adalah: Sa'dan Zumar, Mahasiswa KPI IAI Al-Qolam Malang .

Editor:

“Pegunungan adalah monumen yang tak rusak di bumi.” – Nathaniel Hawthorne

Kabar Baru, Opini Pada tanggal 11 Desember telah disepakati oleh PBB (Perserikatan Bangsa – Bangsa) bahwa hari itu ditetapkan sebagai Hari Gunung Internasional atau International Mountain Day yang disepakati juga oleh Food Agriculture Organization (FAO). Sejarahnya, peringatan Hari Gunung Internasional ini diawali pada tahun 1992.

Jasa Penerbitan Buku

Saat itu, PBB menggelar sebuah konferensi dengan tema “Pengelolaan Ekosistem yang Rapuh: Pembangunan Gunung yang Berkelanjutan” tentang lingkungan dan pembangunan yang menjadi tonggak penting dalam sejarah pengembangan gunung.

Karena meningkatnya perhatian terhadap pentingnya pegunungan, Sidang Umum PBB mendeklarasikan bahwa tahun 2002 sebagai Tahun Pegunungan Internasional menurut PBB. Lalu pada akhir sidang tersebut, maka ditetapkanlah 11 Desember sebagai “Hari Gunung Internasional” sejak tahun 2003.

Latar belakang adanya hari gunung internasional adalah fakta bahwa keberadaan gunung yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan keseimbanganalam. Bahkan laman resmi PBB (Perserikatan Bangsa – Bangsa) menyatakan bahwa pegunungan adalah rumah bagi 15 persen populasi dunia dan tempat bagi berbagai keanekaragaman hayati.

Gunung juga menyediakan air tawar untuk kehidupan sehari-hari bagi separuh populasi umat manusia.

Kemudian mari kita refleksikan hari gunung internasional ini. Mari memahami tentang gunung, manfaatnya, serta upaya menjaganya. Pada hakikatnya gunung merupakan sebuah
anugerah yang diberikan oleh sang Pencipta untuk kita umat manusia.

Maka selayaknya kita memanfaatkan dengan bijak tanpa merusak pemberian tersebut. Saat tiba musim hujan, gunung dapat menyerap air yang turun ke permukaan bumi sehingga air tidak membanjiri permukiman di kaki pegunungan.

Bagi seseorang yang gemar berpergian ke gunung pasti sering menemukan sumber mata air, karena gunung memang dapat menyimpan air dan mengalirkannya ke hilir atau tempat yang lebih rendah.

Magma yang keluar dari perut bumi melalui erupsi gunung berapi juga mengandung beragam mineral, termasuk sulfur. Sehingga mineral tersebut bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku obat, kosmetik, serta bahan dasar untuk kehidupan sehari-hari.

Gunung pada umumnya menyimpan mineral emas dan tembaga yang bisa ditemukan saaat menambang. Selain itu, tanaman dan pohon yang tumbuh di sekitar gunung akan subur karena nutrisi yang terkandung di dalamnya, termasuk nutrisi yang ikut terangkat bersama abu vulkanik ketika erupsi.

Sehingga sudah umum jika banyak masyarakat pegunungan yang bermatapencaharian dalam bidang perkebunan, karena tanah yang mereka rawat adalah tanah subur.

Gunung juga dapat menjadi sarana edukasi dan objek penelitian. Ada banyak hal yang bisa diteliti pada gunung, mulai dari keaneka ragamannya, kekayaan alam, flora dan fauna yang hidup di pegunungan, hingga bagaimana aktivitas gunung berapi.

Oleh karena itu aktivitas edukasi tidak lepas dari manfaat gunung sebagai tempat untuk menjaga hewan dan tumbuhan dari kepunahan. Sebab, beberapa gunung di Indonesia sudah ditetapkan sebagai taman nasional, yang artinya kegiatan memburu hewan dan membawa tanaman gunung adalah sebuah pelanggaran, karena peraturan yang tertera pada taman nasional demi menjaga ekosistem pada
gunung.

Sedikit cerita, beberapa tahun silam saya dan beberapa teman memiliki agenda mendaki tepatnya ke gunung semeru yang termasuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Sebelum melaksanakan pendakian, selalu diadakan briefing atau pengarahan oleh pihak taman nasional untuk senantiasa mentaati peraturan, yang masih sangat saya ingat ialah dilarang memetik atau membawa pulang bunga edelweiz karena termasuk tanaman yang dilindungi.

Gunung juga bermanfaat sebagai objek wisata yang menawarkan pemandangan alam nan indah bagi para pendaki. Bahkan perekonomian Indonesia saat ini dapat mengandalkan di bidang pariwisata, oleh karena itu diadakan pembangunan untuk kemudahan akses menuju tempat pariwisata khususnya wisata alam.

Dengan adanya para pengunjung wisata juga bermanfaat untuk menghidupkan ekonomi masyarakat di sekitar gunung, kebanyakan mereka membuka warung makan, menyediakan alat sewa pendakian, hingga menawarkan jasa porter.

Namun saat ini, gunung terancam oleh perubahan iklim, degradasi tanah, penebangan liar, serta pembangunan yang berlebihan. Selain itu, gunung juga sering tercemar sampah-sampah yang ditinggalkan oleh pendaki tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, peringatan Hari Gunung Internasional seharusnya tidak hanya dirayakan secara seremonial,
seperti hanya dengan posting foto-foto gunung di media sosial dengan caption kata bijak anak gunung.

Tapi yang terpenting adalah bagaimana pemerintah dan masyarakat dapat salingbersinergi dalam menyusun langkah-langkah secara langsung dan konkret guna menjaga kelestarian gunung dan keseimbangan alam.

Jika secara sistematis susah untuk dilakukan, setidaknya mari memulai dari diri kita sendiri, berupaya semaksimal mungkin untuk senantiasa menjadi manusia yang cinta dan menjaga kelestarian alam ini seperti contoh ringan, membuang sampah pada tempatnya. Sekian esai ini semoga dapat menuntun nurani kita dalam upaya menjaga keseimbangan alam.

 

*) Penulis adalah: Sa’dan Zumar, Mahasiswa KPI IAI Al-Qolam Malang

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store