Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Kabinet Obesitas Presiden Prabowo, Butuh Waktu 100 Hari untuk Evaluasi

Jurnalis:

Kabarbaru, Jakarta – Prabowo Subianto telah melantik menteri atau kepala badan dan para wakilnya. Menteri dan kepala badan berjumlah 53 orang. Sedangkan jumlah wakil sebanyak 56 orang. Jadi, total ada 109 orang yang masuk Kabinet Merah Putih.

Jasa Penerbitan Buku

Jumlah kabinet Prabowo jauh lebih gemuk dibanding Kabinet Indonesia Maju yang dipimpin Joko Widodo yang terdiri dari 34 menteri dan 8 pejabat setingkat menteri.

Maka, kabinet Prabowo bukan lagi kabinet gemoy, tapi sudah obesitas.

“Ada sejumlah catatan untuk kabinet obesitas Prabowo. Pertama, pembentukan kabinet itu sangat nampak nuansa politik dagang sapi, politik kepentingan bagi-bagi kekuasaan. Prabowo ingin membagi kue kekuasaan secara merata,” ujar Khafidlul Ulum, Analis Komunikasi Politik Direktur Eksekutif Era Politik (Erapol) Indonesia.

Semua partai politik dan pendukungnya mendapatkan jatah menteri, kepala badan atau wakil menteri. Mereka semua tersenyum bahagia ketika dilantik sebagai pejabat di Istana Negara pada Senin (21/10) lalu.

Kedua, pembentukan atau pemecahan kementerian terkesan dipaksakan. Banyak kementerian yang seharusnya tidak dipecah, tapi malah dipecah-pecah. Misalnya, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi yang dipecah menjadi dua, yaitu Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Kementerian Transmigrasi.

“Muncul pertanyaan, untuk apa ada Kementerian Transmigrasi? Apakah sekarang masih ada program transmigrasi? Atau apakah setelah ini ada program transmigrasi ke Ibu Kota Nusantara (IKN)? Bukannya masyarakat yang memiliki tanah di wilayah IKN terkena usir?” Sambungnya.

Yang cukup mengagetkan adalah Kementerian Hukum dan HAM yang dipecah menjadi empat. Yaitu, Kementerian Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, kemudian Kementerian Hukum, Kementerian HAM, dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Sebenarnya tidak perlu dipecah begitu banyak.

Belum lagi begitu banyak jabatan wakil menteri. Bahkan, ada menteri yang memiliki tiga wakil menteri. Lalu apa yang akan dilakukan para direktur jenderal (dirjen) setelah ini? Apakah pekerjaan mereka akan diambil-alih para wakil menteri?

Ketiga, kabinet obesitas Prabowo jelas akan menyedot anggaran sangat besar. Beban APBN akan sangat berat membiayai kebutuhan menteri dan wakil menteri yang begitu besar. Menteri Keuangan harus siap-siap dibuat pusing memikirnya. Belum lagi memikirkan utang negara yang semakin melangit.

Keempat, dengan besarnya jumlah kabinet, apakah pemerintahan Prabowo bisa bekerja dengan cepat atau malah bekerja dengan merangkak karena terlalu kegemukan? Tentu kita akan tunggu bagaimana para pejabat itu bekerja.

“Yang pasti mereka adalah pelayan rakyat, bukan rakyat yang menjadi pelayan meraka. Waktu 100 hari bisa menjadi momen untuk evaluasi kabinet obesitas Prabowo,” pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store