Anies dan Gibran Berhasil Lakukan Pendidikan Politik yang Sejuk
Jurnalis: Faisol Bin Ali
Kabar Baru, Jakarta – Belum lama ini, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Pertemuan tersebut menuai ragam reaksi masyarakat. Ada yang mengaitkannya dengan nilai positif dan ada juga memelintirnya ke arah negatif.
Juru Bicara Relawan Koalisi Indonesia Teman Anies (KITA), Andi Batara mengungkapkan, jika pertemuan keduanya secara Komunikasi Politik,adalah pendidikan politik yang dibutuhkan masyarakat Indonesia.
“Pertemuan keduanya menyampaikan pesan kepada khalayak publik bahwa politik itu tidak hanya perihal siapa dapat apa, tetapi juga menjalin silaturahmi dengan siapa saja,” kata Andi Batara dalam keterangannya ke wartawan, Kamis (17/11/2022).
Andi Batara menuturkan, pertemuan keduanya mematahkan optimisme pihak-pihak yang tidak menyukai Anies Baswedan. Kenyataannya, figur seperti Gibran pun dapat menjadi kawan diskusi yang akrab untuk seorang Anies.
“Tudingan-tudingan negatif oleh pihak tertentu tentang pertemuan keduanya justru disulap Anies menjadi pertemuan yang mengedepankan kepentingan bersama dengan keakraban komunikasi,” urai Andi Batara.
Andi Batara menjelaskan, pertemuan keduanya menjadi alarm bagi politisi atau siapapun bahwa komunikasi politik yang dikonsumsi oleh publik juga harus membawa informasi positif bagi publik.
“Komunikasi politik bukan caci maki, sikut menyikut dan saling mengumbar keburukan,” jelasnya.
Anies dan Gibran menyiratkan sebuah pesan penting bagaimana berpolitik di negara demokrasi dengan benar. Pertemuan keduanya menjadi kuliah umum gratis untuk publik dan menjadi nasehat bagi kelompok yang senang dengan politik negatif.
Pertemuan ini menjadi kekuatan yang menguatkan sikap dan tingkah kelompok yang menginginkan kehidupan demokrasi yang betul-betul sehat dan mengubur dalam-dalam bagi mereka yang senang menggunakan politik sebagai alat adu domba.
“Anies dan Gibran berhasil melakukan pendidikan politik yang sejuk dan kelak akan dicontoh oleh siapa saja yang hendak menjadi pemimpin,” tutur Andi Batara.
Selain itu, Pertemuan keduanya menjadi momentum menghubungkan pikiran dan gagasan politik yang dibawa oleh Anies Baswedan menuju panggung pilpres.