Gus Baha Sentil Kebiasaan Ibu-ibu yang Suka Ghibah

Jurnalis: Haidar Ali
KABARBARU, JAKARTA – KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha selalu memberikan nasihat positif bagi masyarakat Indonesia. Kali ini, beliau menjelaskan tentang pentingnya tidak membicarakan kejelekan orang lain.
Menurut Gus Baha, menggunjingkan orang lain atau ghibah sering kali dilakukan orang. Terutama ibu-ibu saat berkumpul ramai-ramai. Jika dibiarkan kebiasaan buruk tersebut sangat berbahaya bagi ekosistem kehidupan sosial.
Dia melanjutkan, sejatinya menggunjingkan orang lain merupakan sikap yang tak baik sebab bisa membuat orang yang digunjingkan sakit hati. Sedangkan menyakitkan orang lain sangat tidak diperbolehkan oleh agama, terutama agama Islam.
Ceramah Gus Baha ini, dirangkum dari akun YouTube @sabdaulamanu. Dalam akun tersebut, beliau mengajak jamaahnya tetaplah menjadi orang baik dan bermanfaat. Terutama kepada tetangga, tidak boleh berburuk sangka yang bisa menyakiti hati mereka.
“Jika kita digunjingkan orang lain harus ingat bahwa mereka pun adalah manusia biasa, juga bukan yang mengatur hidup dan mati manusia. Namun, apabila Allah yang membicarakan kita, maka itu adalah masalah,” ujar Gus Baha dikutip dari Jakarta, Kamis (25/11/2021).
Selain itu, tambah Gus Baha, jika hidup kita digunjingkan orang lain supaya tak sakit hati caranya adalah mengingat bahwa kita tidak membutuhkan mereka yang selalu melakukan ghibah. Tapi yang kita butuhkan adalah rahmat dari Allah SWT.
“Makanya tidak masalah digunjingkan orang. Jadi kalau sedang diomongin orang ingat saja, kalau mereka juga manusia yang hidupnya bergantung kepada Allah. Kamu juga bergantung kepada Allah. Sama-sama tidak jelasnya, kok susah,” lanjut ulama muda Nadhlatul Ulama tersebut.
Selanjutnya, Gus Baha menegaskan, orang lain yang membicarakan kita tidak perlu dianggap atau direspon serius. Sebab, mereka bukanlah yang mengatur hidup. Kata beliau, sikap terbaik dalam mengahadapi situasi tersebut adalah diam, dan mempelajari keadaan agar lebih produktif.
“Saya kalau diomongin orang inginnya susah. Tapi ketika saya ingat dia bukan yang mengatur kehidupanku, dan saya bisa istighna’ tidak membutuhkan dia,” pungkas Gus Baha.