Pemuda Muhammadiyah Mengajak Kaum Millenial Selektif Pilih Mentor Agama
Jurnalis: Veronika Dian Anggarapeni
Kabar Baru, Jakarta – Pemuda Muhammadiyah mengajak generasi muda untuk lebih aware terhadap paham-paham trans nasional agar nantinya tidak mudah disusupi paham-paham sesat. Hal itu disampaikan menyusul aksi teror bom bunuh diri di Markas Polsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat.
“Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras aksi bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Bandung. Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi kerja cepat aparat kepolisian dalam mengidentifikasi pelaku Bom bunuh diri, Zawdi juga berharap Kepolisian dapat mengusut kasus tersebut dengan tuntas,” kata Bendahara Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Zaidi Bashiturrozak kepada kabarbaru.co di Jakarta, Jumat (9/12/2022).
Pemuda Muhammadiyah juga menyampaikan duka cita terhadap korban aksi bom bunuh diri, almarhum Aipda Sofyan Didu, yang gugur dalam menjalankan tugas. Berikut korban peledakan bom lainnya yang terluka dari pihak kepolisian dan warga.
Dari data-data pelaku aksi teroris di Indonesia, ada kecenderungan jika mereka yang terlibat banyak adalah kaum muda. Mereka menjadi sasaran untuk direkrut karena masih bisa didoktrin dengan iming-iming surga melalui aksi teror.
Berlaku demikian karena generasi milenial di usia muda sangat mudah didoktrin karena dalam proses mencari jati diri. Dan, hal ini akan menjadi bahaya jika menemukan orang yang tidak tepat.
Zaidi menyatakan, diera digitalisasi saat ini dimana ruang waktunya menjadi tidak bersekat aliat tidak terbatas, maka paling bahaya adalah hilangnya kesadaran dan hilangnya nalar.
“Pemuda Muhammadiyah mendorong pihak berwenang untuk terus memantau setiap pergerakan di media sosial, khususnya bagi generasi milenial,” ucapnya.
Pria kelahiran Brebes Jawa Tengah itu menambahkan, salah satu sebab tindakan itu muncul dalam perspektif psikologi salah satunya adalah adanya keterkaitan dengan figur kuat yang berpengaruh. Baik langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, generasi muda musti lebih selektif dalam berkawan dan memilih mentor dalam hal agama.
Di sisi lain, Pemuda Muhammadiyah mengapresiasi Pemerintah yang cepat bertindak sesuai dengan prosedur serta aktif dalam pencegahan terorisme. Namun demikian, masyarakat khususnya kaum muda diajak untuk berpartisipasi aktif dalam pencegahan aksi terorisme.
“Kaum muda harus lebih waspada terhadap faham trans nasional dan ikut bertanggung jawab terhadap lingkungan masing-masing,” demikian Zaedi yang juga pemerhati psikologi sosial.
Sebelumnya, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan bahwa tindakan bunuh diri tidak dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan.
“Tindakan bunuh diri tidak dibenarkan oleh agama dan nilai dasar kemanusiaan. Apalagi bunuh diri yang menimbulkan kematian dan korban pihak lain,” ucap Haedar Nashir.
ia mengimbau kepada publik untuk tetap seksama dan tidak melakukan generalisasi terkait tindakan pelaku bom bunuh diri sehingga pengusutan dapat berjalan adil dan objektif sesuai ketentuan hukum.
Dia juga menyebut tindakan yang merusak kehidupan tentu sangat ditentang luas oleh seluruh komponen masyarakat. Hal tersebut terbukti mengorbankan nyawa manusia dan kehidupan yang mestinya dipelihara selaku makhluk yang dimuliakan Tuhan.