Sumpah Santri | Puisi-puisi Salman Alfarisi

Editor: Ahmad Arsyad
Demi malam yang masih mencumbui semesta
Demi gelap yang bermesraan ceria dengan gulita
Aku adalah Santri hidup berkalang sejuta peristiwa yang mendera
Demi langit tuhanku yang mega
Demi semilir angin-mu yang tak pernah redup mengantar jiwa ke muara daksa
Aku ingin menujum dan memaksakan atas nama santri dengan merakit kata yang senantiasa bertasbih pada semesta
Demi juang mu yang mengendap gairah hingga meneteskan darah-darah,
Akulah jiwa yang rela mengabadikan namamu dalam kata-kata
Dan demi keberanian mu yang tidak mau berpisah pada golongan para ulama
Akulah ragamu yang hidup menjadi tameng agama
Selagi Duka terus menghajar jiwa, aku tak pernah bosan menjadi pengagum ulama karena di dekat nya aku temukan ruang paling merdeka.
Yogyakarta, 22 Oktober 2022
Alif dan laam-NYA
Alif….
Tuhan telah meletakkan kekuasaannya di setiap denyut nadi manusia,
Seperti alif tegak berdiri tak pernah gentar dengan segala prahara.
Dan bahkan setiap dengus nafasnya seakan mendapat tetesan wahyu dari sang maha jagat raya, tak ada rasa takut luka apalagi takut kehilangan nyawa.
Kobar yang membara semakin menggila merasuk kedalam daksa hingga melangkah penuh lillahi taalaa
Alif…. laam…..
Rasa syukur yang penuh keikhlasan
Memasrahkan segala penglihatan
Menundukkan segala perasaan
Hingga tumbuh senyum pada akhir perjuangan
Alif lam tuhan tak pernah dusta
Di setiap namamu yang gugur di medan perjuangan
Akan tetap menjadi catatan yang tak pernah padam
Doa terus berhembus dan bersenandung mengabadikan kemenangan dan sudah menjadi sejarah bahwa hari ini adalah hari santri nasional
Yogyakarta, 22 Oktober 2022
*) Penulis adalah Salman Alfarisi, Penyair Muda Asal Madura, juga merupakan kader FKMSB DIY dan PMII RCC.
*) Tulisan Puisi ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co