Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Ketersediaan Pangan di Indonesia: Tantangan dan Solusi Menuju Ketahanan Pangan Nasional

Pinterest.

Editor:

Ketahanan pangan adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh banyak negara, termasuk Indonesia.

Dengan populasi berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada pertengahan tahun 2024 jumlah penduduk Indonesia mencapai 281.603 juta jiwa dan banyak keberagaman, ketersediaan pangan menjadi pilar utama dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Indonesia harus memastikan bahwa pangan tersedia secara cukup dan merata bagi seluruh penduduknya.

Jasa Backlink

Kondisi Ketersediaan Pangan di Indonesia

Meskipun Indonesia dikenal sebagai negara agraris, namun ketersediaan pangan masih menghadapi berbagai tantangan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka impor beberapa komoditas pangan pokok seperti beras dengan total impor dari Januari hingga Agustus 2024 mencapai 3,05 juta ton, jagung, dan kedelai masih cukup tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa produksi dalam negeri belum mampu sepenuhnya memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat.

Dampak Krisis Pangan Global terhadap Indonesia

Krisis pangan global yang dipicu oleh faktor-faktor seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan pandemi COVID-19 telah memberikan dampak besar bagi Indonesia.

Ketergantungan Indonesia pada impor komoditas pangan tertentu, seperti gandum dan kedelai, menjadikan negara ini sangat rentan terhadap perubahan harga dan pasokan pangan di pasar internasional.

Peningkatan harga pangan global telah mendorong inflasi di dalam negeri, yang berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat, sekaligus memperburuk kondisi kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bahan makanan berada di 6,36% menjadi kontributor signifikan terhadap inflasi di Indonesia pada pertengahan 2024.

Lebih jauh, krisis pangan global juga memiliki potensi untuk mengganggu stabilitas sosial dan politik, mengingat kelangkaan pangan dapat menimbulkan keresahan sosial dan bahkan memicu konflik di tengah masyarakat yang terdampak.

Beberapa faktor penting memengaruhi ketersediaan pangan di Indonesia, yang dapat berdampak langsung pada ketahanan pangan nasional.

Salah satunya adalah konversi lahan pertanian, di mana banyak lahan produktif beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman atau industri. Total luas lahan pertanian pada Mei 2024 ada seluas 1,01 juta ha.

Hal ini menyebabkan penurunan luas lahan pertanian yang dapat diolah untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu, perubahan iklim menjadi tantangan serius, karena cuaca ekstrem dan bencana alam dapat merusak hasil panen dan mengganggu produksi pertanian.

Produktivitas sektor pertanian di Indonesia juga relatif rendah dibandingkan negara-negara tetangga di ASEAN, akibat penggunaan teknologi yang masih terbatas, akses modal yang sulit, serta infrastruktur irigasi yang belum optimal.

Faktor lain yang signifikan adalah tingginya tingkat kehilangan dan pemborosan pangan (food loss and waste) yang terjadi di berbagai tahapan, mulai dari produksi, panen, distribusi, hingga konsumsi, yang semuanya mengurangi jumlah pangan yang tersedia bagi masyarakat.

Upaya Pemerintah dalam Menjaga Ketersediaan Pangan di Indonesia

Pemerintah Indonesia telah menyadari pentingnya menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat, terutama di tengah tantangan krisis pangan global yang semakin kompleks.

Untuk itu, berbagai langkah strategis telah dan terus diambil guna memastikan kebutuhan pangan nasional terpenuhi. Salah satu fokus utama adalah peningkatan produksi pangan domestik melalui program intensifikasi pertanian yang menerapkan teknologi modern, seperti penggunaan benih unggul dan sistem irigasi yang lebih efisien.

Di samping itu, ekstensifikasi lahan dengan membuka lahan baru di luar Jawa serta diversifikasi tanaman pangan turut menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi.

Selain meningkatkan produksi dalam negeri, pemerintah juga berupaya mengurangi ketergantungan pada impor dengan mendorong diversifikasi sumber pangan dan memperkuat industri pengolahan lokal.

Penguatan sistem distribusi pangan, termasuk pembangunan infrastruktur logistik yang lebih baik, juga menjadi prioritas agar pangan dapat menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Upaya pengendalian harga pangan, seperti melalui operasi pasar dan pemberian subsidi, serta pengurangan kehilangan hasil panen, juga menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas pasokan dan akses pangan bagi masyarakat.

Apakah Indonesia Telah Mengatasi Krisis Ketersediaan Pangan Sejauh Ini?

Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam menghadapi krisis pangan global yang dipicu oleh pandemi Covid-19, konflik geopolitik, dan perubahan iklim. Produksi beras nasional tetap stabil, dan pemerintah aktif melakukan intervensi pasar untuk menstabilkan harga serta menjamin akses pangan bagi masyarakat.

Namun, tantangan masih ada, terutama terkait ketergantungan impor pada beberapa komoditas seperti gandum dan kedelai, serta ketimpangan distribusi pangan antarwilayah akibat infrastruktur logistik yang belum memadai.

Selain itu, kehilangan hasil panen pascapanen dan kurangnya fasilitas penyimpanan menjadi hambatan dalam menjaga ketersediaan pangan. Meskipun demikian, upaya pemerintah terus berjalan, dan dibutuhkan komitmen bersama untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan.

*) Penulis adalah Erika Ramda Putri, Ilmu Komunikasi, Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

 

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store