Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Menerapkan Keadilan Restoratif Sebagai Solusi Inovatif dalam Penyelesaian Sengketa Medis di Bidang Orthopedi dan Traumatologi

Dr. dr. Henry Ricardo Handoyo, SpOT-CF(Foot and Ankle)., M.Biomed., AIFO-K. Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Kesehatan Universitas Hang Tuah Surabaya.

Editor:

Kabar Baru, Opini – Sengketa medis, khususnya di bidang ortopedi dan traumatologi, kerap terjadi akibat kompleksitas prosedur bedah yang berisiko tinggi. Ketidakpuasan pasien sering kali memicu konflik yang sulit diselesaikan secara memadai melalui jalur litigasi. Pendekatan litigasi tradisional sering tidak memberikan kepuasan bagi semua pihak, baik pasien, dokter, maupun rumah sakit. Keadilan restoratif, yang menawarkan pendekatan dialog dan pemulihan hubungan, kini menjadi alternatif yang semakin dipertimbangkan untuk menyelesaikan sengketa medis.

Kerangka Sengketa Medis di Bidang Ortopedi dan Traumatologi

Jasa Penerbitan Buku

Bidang ortopedi dan traumatologi berurusan dengan sistem muskuloskeletal, yang melibatkan berbagai prosedur bedah kompleks seperti penggantian sendi atau penanganan fraktur. Meskipun tindakan ini dilakukan sesuai standar medis, hasil yang tidak sesuai harapan pasien sering kali memunculkan persepsi bahwa dokter atau rumah sakit melakukan kesalahan. Namun, tidak semua hasil buruk terjadi karena kelalaian, melainkan akibat kondisi pasien atau faktor eksternal yang tidak terkontrol.

World Medical Association (1992) mendefinisikan malapraktik sebagai kelalaian yang menyebabkan kerugian pada pasien, yang sering kali menjadi dasar tuntutan hukum. Sayangnya, proses litigasi tidak hanya menambah beban psikologis bagi pasien dan dokter, tetapi juga merugikan reputasi rumah sakit. Inilah mengapa penyelesaian sengketa yang lebih kolaboratif, seperti melalui keadilan restoratif, menjadi pilihan yang lebih baik.

Solusi Alternatif: Keadilan Restoratif

Keadilan restoratif menawarkan pendekatan yang lebih manusiawi dan kolaboratif dibanding litigasi. Fokus utamanya adalah memperbaiki hubungan antara pihak-pihak yang terlibat melalui dialog dan saling memahami. Dalam proses ini, pasien diberi kesempatan untuk menyampaikan keluh kesah dan harapan, sementara dokter dapat menjelaskan tindakan medis yang dilakukan. Pendekatan ini tidak hanya membantu menyelesaikan konflik, tetapi juga berupaya membangun kembali kepercayaan yang rusak.

Mekanisme Penerapan Keadilan Restoratif

Proses keadilan restoratif sering dimulai dengan mediasi yang dipimpin oleh mediator netral. Dalam sesi mediasi, pasien dan dokter dapat berbicara terbuka tentang kejadian yang menyebabkan sengketa. Mediator berperan untuk menciptakan suasana aman dan terbuka, di mana kedua belah pihak dapat mengekspresikan pandangan mereka tanpa takut akan konsekuensi hukum. Melalui dialog ini, diharapkan tercapai pemahaman yang lebih baik dan solusi yang saling menguntungkan, seperti kompensasi finansial atau perawatan lanjutan.

Manfaat Keadilan Restoratif dalam Sengketa Medis

Keadilan restoratif memberikan ruang bagi pasien untuk merasa didengar dan dipahami, yang sering kali tidak terjadi dalam proses litigasi. Hal ini penting karena pasien sering kali menginginkan pengakuan atas penderitaan yang mereka alami, bukan hanya kompensasi finansial. Di sisi lain, bagi dokter dan rumah sakit, pendekatan ini dapat membantu menjaga reputasi dan membangun budaya organisasi yang lebih transparan dan kolaboratif. Rumah sakit yang menerapkan keadilan restoratif dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih terbuka, di mana kesalahan diakui dan diperbaiki tanpa takut akan tuntutan hukum.

Tantangan dan Peluang Penerapan Keadilan Restoratif

Meskipun menawarkan berbagai manfaat, penerapan keadilan restoratif di bidang medis menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah resistensi dari kalangan profesional medis yang lebih terbiasa dengan pendekatan litigasi. Oleh karena itu, edukasi dan sosialisasi tentang manfaat keadilan restoratif menjadi penting. Selain itu, rumah sakit perlu menyediakan pelatihan bagi staf medis dan hukum agar mekanisme ini bisa diterapkan dengan efektif.

 

Namun, tantangan ini juga disertai dengan peluang. Keadilan restoratif dapat membantu memperbaiki citra rumah sakit dan meningkatkan kepercayaan pasien. Dengan pendekatan yang mengedepankan dialog dan pengakuan, hubungan yang lebih baik dapat terjalin antara pasien dan penyedia layanan kesehatan, yang pada akhirnya berkontribusi pada peningkatan loyalitas pasien dan reputasi rumah sakit.

Keadilan restoratif menawarkan solusi inovatif dalam penyelesaian sengketa medis, terutama di bidang ortopedi dan traumatologi. Dengan mengutamakan dialog dan pemulihan hubungan, pendekatan ini mampu menyelesaikan sengketa dengan cara yang lebih adil dan memuaskan bagi semua pihak. Meskipun tantangan tetap ada, peluang yang ditawarkan jauh lebih besar bagi perkembangan dunia medis yang lebih manusiawi dan kolaboratif.

 

*) Penulis adalah Dr. dr. Henry Ricardo Handoyo, SpOT-CF(Foot and Ankle)., M.Biomed., AIFO-K. Staf Dosen Tetap Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya/ Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Kesehatan Universitas Hang Tuah Surabaya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store