Efektivitas Media Sosial dalam Membentuk Masa Depan Generasi Milenial
Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini- Generasi milenial, yang terdiri dari individu yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, telah tumbuh dan hidup di era di mana teknologi digital dan media sosial memainkan peran sentral dalam kehidupan sehari-hari. Dalam beberapa dekade terakhir, media sosial telah merevolusi cara kita berkomunikasi, mengakses informasi, dan membangun hubungan sosial. Namun, dampak media sosial terhadap masa depan generasi milenial menjadi topik perdebatan yang menarik.
Menurut hasil Susenas BPS 2018, terdapat 63,82 juta pemuda di Indonesia, yang merupakan seperempat dari total penduduk Indonesia (BPS Pemuda Statistik, 2018). Di antara mereka, jumlah pemuda terbanyak berada di pedesaan daripada di perkotaan, dan jumlah pemuda dan pemudi tidak jauh berbeda dengan beberapa dekade yang lalu ketika jumlah wanita lebih banyak daripada pria.
Dalam hal ini remaja yang terdeteksi oleh sistem informasi menyumbang sekitar 73,27% dari remaja yang menggunakan internet dalam tiga bulan terakhir. Sekitar 83,82% remaja di perkotaan menggunakan Internet dalam tiga bulan terakhir, dibandingkan dengan sekitar 59,47% di pedesaan. Hal ini menunjukkan bahwa kaum muda relatif lebih banyak menggunakan teknologi yang dapat menghubungkan mereka dengan media sosial.
Media sosial dan Generasi Milenial
Media sosial telah memberikan kesempatan yang luas bagi generasi milenial untuk berpartisipasi dalam dialog global. Mereka dapat berbagi ide, pandangan, dan pengalaman mereka dengan cepat dan mudah melalui platform-platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube. Melalui media sosial, generasi milenial dapat terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, sosial, dan geografis. Ini membuka pintu bagi kerja sama internasional, pertukaran budaya, serta memperluas wawasan mereka tentang dunia yang lebih luas.
Selain itu, media sosial telah memberikan generasi milenial akses mudah terhadap berbagai sumber informasi dan pengetahuan. Dulu, mereka mungkin harus bergantung pada media tradisional seperti televisi, surat kabar, atau majalah untuk memperoleh informasi. Namun, media sosial memungkinkan mereka untuk mengikuti berita terkini, mengikuti konten edukatif, dan mempelajari topik yang menarik bagi mereka dengan mudah. Hal ini dapat memperluas pengetahuan mereka tentang berbagai isu global, memungkinkan mereka untuk tetap terinformasi, dan menjadi generasi yang lebih terdidik secara global.
Namun, perlu diingat bahwa efektivitas media sosial terhadap masa depan generasi milenial juga dapat memiliki konsekuensi negatif. Penggunaan yang berlebihan dan tak terkendali dari media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan generasi milenial. Mereka mungkin mengalami stres, kecemasan, dan depresi sebagai akibat dari perbandingan sosial, intimidasi online, atau kecanduan media sosial. Selain itu, media sosial juga dapat memengaruhi produktivitas mereka, mengganggu tidur, dan menghambat interaksi sosial langsung.
Untuk mengoptimalkan efektivitas media sosial dalam membentuk masa depan generasi milenial, penting bagi individu dan masyarakat untuk mengembangkan pemahaman yang kuat tentang penggunaan yang bertanggung jawab. Pendidikan mengenai media sosial, literasi digital, dan kesadaran akan dampaknya harus menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan. Selain itu, penting bagi pengguna media sosial untuk membatasi waktu yang dihabiskan di platform tersebut, mempraktikkan perilaku online yang sehat, dan mengambil langkah-langkah untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan online dan offline.
Selain itu, penting bagi platform media sosial untuk mengambil tanggung jawab dalam mempromosikan penggunaan yang sehat dan positif. Mereka dapat mengimplementasikan fitur-fitur seperti pengaturan waktu, pengingat istirahat, dan pemberitahuan kecanduan untuk membantu pengguna mengatur waktu mereka secara efektif. Selain itu, langkah-langkah untuk melawan konten negatif seperti intimidasi, pelecehan, dan disinformasi harus diambil dengan serius oleh platform media sosial.
Dalam konteks ekonomi, media sosial juga telah memberikan peluang besar bagi generasi milenial dalam hal kewirausahaan dan pengembangan karir. Mereka dapat memanfaatkan platform media sosial untuk mempromosikan bisnis mereka sendiri, membangun merek pribadi, dan menjalin koneksi dengan para profesional di bidang yang mereka minati. Media sosial juga memfasilitasi akses mudah ke sumber daya pendidikan, pelatihan, dan pekerjaan secara online.
Namun, penting bagi generasi milenial untuk memiliki pemahaman yang baik tentang risiko dan tantangan yang terkait dengan penggunaan media sosial. Mereka harus sadar akan perlindungan data pribadi, privasi online, dan serangan siber. Mengembangkan kecakapan digital yang kuat, seperti keterampilan kritis, kecerdasan emosional, dan kemampuan untuk membedakan informasi yang valid, juga sangat penting dalam menghadapi dunia yang semakin terhubung secara digital.
Secara keseluruhan, efektivitas media sosial terhadap masa depan generasi milenial memiliki potensi yang besar. Media sosial dapat menjadi alat yang kuat untuk meningkatkan partisipasi sosial, memperluas pengetahuan, dan membantu generasi milenial dalam mencapai tujuan pribadi dan profesional mereka. Namun, penggunaan yang bertanggung jawab, kesadaran akan risiko, dan keterampilan digital yang kuat juga merupakan faktor kunci dalam memanfaatkan potensi positif media sosial. Dengan pendidikan yang tepat dan tindakan yang bijaksana, generasi milenial dapat menjadikan media sosial sebagai alat yang efektif dalam membentuk masa depan yang cerah dan berkelanjutan.
*) Penulis adalah Abd. Wafi, Advokat Milenial/Alumni Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.