Mahasiswa KKN UNRAM Sukses Gelar Penyuluhan Pupuk Kompos Dari Kotoran Hewan di Desa Kidang

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabarbaru, Loteng – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Masyarakat Desa (KKN PMD)Universitas Mataram(UNRAM) menggelar kegiatan penyuluhan dan demonstrasi pembuatan pupuk kompos berbahan dasar kotoran hewan di Desa Kidang, Praya Timur, Lombok Tengah.
Kompos merupakan bahan – bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi antara mikroorganisme(bakteri pembusuk) yang bekerja di dalamnya,penggunaan pupuk organik menjadi pilihan yang tepat tidak salah.
Apabila usaha ini makin prospektif, karena semakin banyak orang yang tertarik untuk berkecimpung di bidang tanaman. Pupuk organik kompos merupakan hasil fermentasi dari bahan – bahan organik seperti tanaman, hewan, atau limbah organik.
Atur tanah berlempung sehingga menjadi ringann, (2) memperbesar daya ikat tanah berpasir sehingga tanah tidak berderai,(3) menambah daya ikat air pada tanah, memperbaiki drainaise dan tata udara dalam tanah, (4) mempertinggi daya ikat tanah terhadap zat hara, (5) mengandung hara yang lengkap,(6) membantu proses pelapukan bahan mineral,(7) memberi ketersediaan bahan makanan bagi mikroba, (8) menurunkan aktifitas mikroorganisme yang merugikan.
Ketua KKN PMD Desa Kidang Fathurrahman menyatakan dalam pidato pembukaan acara penyuluhan ini.
“Ketergantungan pupuk kimia memiliki dampak negatif pada lingkungan serta Kesehatan. Oleh karena itu kegiatan penyuluhan ini sangat penting sebagai langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai pentingnya pupuk kompos,” ujarnya.
Tarnadi, S.Pd selaku kepala desa kidang juga menyatakan bahwa pupuk kompos bukanlah hal baru di wilayah kita. Namun motivasi-motivasi serta ilmu baru sangatlah dibutuhkan sehingga kita dapat mengetahui dampak negatif serta dampak positif dari penggunaan pupuk kimia dan juga pupuk kompos.
“Saya berharap para kelompok tani dapat menyadari dan memahami akan manfaat yang ada di pupuk kompos sehingga dapat menjadi pemicu untuk diterapkan di lingkungan kita. Seperti kita ketahui pupuk kimia memiliki dampak negatif bagi ekosistem, untuk tanah dan lainnya. Sehingga saya berharap adanya kesadaran dari kelompok tani dan pergerakan untuk memulai menggunakan pupuk kompos di dunia pertanian Desa Kidang,” katanya.
Dr. Ir. Kisman, M.Sc mengatakan “ kita sering mendengar istilah Pertanian berkelanjutan atau pertanian ramah lingkungan atau sustainable agriculture hal tersebut merupakan langkah awal untuk menjaga bumi, dikarenakan penggunaan bahan kimia sintetik secara berlebihan dapat membahayakan kondisi lahan pertanian seperti tanah yang awalnya gembur akan menjadi keras akibat penggunaan pupuk kimia sintetik berlebih,” katanya.
Penyuluhan pupuk kompos memiliki peran penting dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam pengolahan lahan pertanian secara berkelanjutan, melalui kegiatan ini, petani dapat memperoleh pengetahuan mendalam tentang teknologi pembuatan pupuk kompos yang efektif mulai dari pemilihan bahan baku.
Proses pengomposan, hingga aplikasi di lahan pertanian, manfaat utama penyuluhan ini adalah memberikan wawasan tentang teknologi pembuatan pupuk kompos yang efektif mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengomposan, hingga aplikasi di lahan pertanian.
Kegiatan penyuluhan ini memiliki manfaat dalam mengembangkan wawasan tentang keuntungan penggunaan pupuk kompos, seperti memperbaiki struktur tanah, meningkatkan kandungan bahan organik, menyediakan nutrisi secara bertahap bagi tanaman dan mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sintetis.
Selain itu, penyuluhan ini juga dapat mendorong petani untuk mengembangkan praktik pertanian ramah lingkungan yang berkelanjutan, mendukung program pertanian organik, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya daur ulang limbah pertanian menjadi sumber pupuk yang bernilai ekonomi tinggi.