HMPS Psikologi UIN Sunan Kalijaga Sukses Gelar Pelatihan Pertama Kali
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, YOGYAKARTA – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Psikologi UIN Sunan Kalijaga sukses menggelar kegiatan Pelatihan Publik Speaking bertajuk “Melatih Potensi Tumbuhkan Prestasi”, Jum’at (25/3/2022).
Agenda ini merupakan hasil kerjasama antara mahasiswa dengan Dialogika. Serta dihadiri langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Mochamad Sodik, Wakil Dekan III, Badrun Aleana dan kaprodi Psikologi Lisnawati dan ketua HMPS Psikologi, Najma Fuaida.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Mochamad Sodik mengatakan bahwa pada Public Speaking terdapat beberapa hal yang penting, pertama adalah keberanian, keberanian dalam berbicara itu penting dikarenan hal tersebut menjadi modal utama untuk public speaking.
“Kemudian yang kedua adalah selalu memulai tindakan dengan tidak banyak berfikir alias mulai aja dulu perkara benar salah itu urusan nanti. Dan yang ketiga adalah rajin membaca dan mendengarkan,”kata Sodik saat memberikan kata sambutan.
Ia juga menjelaskan bahwasannya penting juga untuk bergaul dengan orang lain dan mendengarkan informasi apa saja dari mereka demi mengetahui apa yg terjadi di masa sekarang.
“Yang terpenting dalam public speaking yaitu inovasi dan transedensi ini berguna dalam inkluisivitas terlebih lagi dalam hal agama yang mana dampaknya nanti dapat bermanfaat bagi masyarakat (khairunnasi anfa’uhum linnas),”jelasnya.
Ketua HMPS Psikologi, Najma Fuaida mengucapkan rasa terimakasih kepada teman-teman peserta yang sudah menyempatkan waktunya untuk datang ke Pelatihan Public Speaking.
“Saya mengajak untuk mahasiwa/I Psikologi untuk tidak takut berbicara di depan dan terus berlatih untuk public speakingnya,”tutur Najma.
Lanjut, dalam acara ini yang dipandu oleh trainer hebat yakni Muhammad Ghufron Asroki yang dibuat sedemikian rupa. Salah satunya sebelum memasuki acara inti. Peserta sendiri diajarkan senam wajah dengan mengucapkan aiueo dengan baik dan benar.
Ghufron menjelaskan, Mindset untuk dan agar menjadi orang sukses terdapat beberapa. Pertama, merasa/feel senang itu perlu dan itu relatif, tidak semua orang dapat kesempatan untuk senang dalam pencapaiannya terlebih lagi saat kuliah/menjadi mahasiswa. Dan kita harus merasa menang dan sukses dalam pencapaian apapun. Penting pula untuk bersyukur karena itu akan mendatangkan nikmat dari kesenangan itu.
“Oleh karena itu syukur adalah kunci sukses dan harus merasa senang dulu sebelum merasa sukses,”jelas Ghufron.
Kemudian, untuk hal kedua adalah networking. Yang mana disini sebagai trainer, ghufron meminta peserta untuk saling menyimpan nomor WhatsApp. Dikarenakan building ini harus dibangun, dapat juga memperluas koneksi dengan orang lain yg sesama jenis maupun beda jenis dan networking juga syarat menjadi sukses.
“Sebenarnya penting untung bergaul dengan teman yang kurang dikenal/sedikit kenal yang mana itu membuatmu tidak nyaman (karena tidak satu frekuensi) dikarenakan dari networking itu dampaknya akan berubah, baik perubahan dari cara berpikir, cara berbicara, pola pikir yg mempengaruhi orang lain, ataupun yg lain. dan diharapkan perubahan ini menuju perubahan yg positif. Pintu rezeki datang darimana saja, dan networking dari siapa saja,”ungkapnya.
Selain itu, Ia menambahkan bahwa public speaking itu mengontrol apa yang ingin dibicarakan. Cara mengontrol itu berbeda2 setiap orang dan oleh karena itu, meningkatkan skill public speaking itu penting. Skill itu dapat dibentuk melalui proses belajar, selanjutnya trial nya dapat didepan umum, dan errornya adalah kebiasaan buruk seperti kaki goyang-goyang, tangan di belakang, dll. Dan selanjutnya, dari trial dan eror tersebut dapat menghasilkan sebuah pengalaman berharga. Lalu setelah itu belajar lagi, trial lagi, dan error lagi sehingga akan menghasilkan skill public speaking yang semakin meningkat dan konsisten.
Tambahnya, Ghufron mengharapkan agar kegiatan Pelatihan Public Speaking ini bisa menjadi sarana untuk mengembangkan potensinya dalam berbicara di depan umum dan juga memperluas relasinya dengan mahasiswa di luar universitasnya.
“Serta kegiatan ini juga tentunya diharapkan mampu memberikan manfaat yang positif baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang di masa
depan kelak,”pungkasnya.