TGIPF Minta Iwan Bule Cabut dari Ketua Umum PSSI

Jurnalis: Alberto Salim
Kabar baru, Jakarta – Salahsatu isi rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tertuju pada PSSI dan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan. Ia diminta mundur dari posisinya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas peristiwa maut itu. TGIPF mengklaim, PSSI dianggap mengabaikan peraturan yang mengakibatkan terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Mochamad Iriawan atau yang akrab disapa Iwan Bule dan semua anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI diminta mengundurkan diri. Dan pada poin selanjutnya, PSSI diminta untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk mencari pengurus baru.
“Secara normatif, pemerintah tidak bisa mengintervensi PSSI, namun dalam negara yang memiliki dasar moral dan etik serta budaya adiluhung, sudah sepatutnya Ketua Umum PSSI dan seluruh jajaran Komite Eksekutif mengundurkan diri sebagai bentuk pertanggungjawaban moral atas jatuhnya korban sebanyak 712 orang, dimana saat laporan ini disusun sudah mencapai 132 orang meninggal dunia, 96 orang luka berat, 484 orang luka sedang/ringan yang sebagian bisa saja mengalami dampak jangka panjang,” demikian bunyi rekomendasi tersebut.
TGIPF juga menegaskan hasil dari investigasi mereka pada insiden maut di Stadion Kanjuruhan, Malang, menghilangkan 132 orang meninggal dunia.
Dari hasil tersebut, ada sembilan rekomendasi resmi pasca TGIPF merampungkan penelusurannya. Dan secara formal TGIPF telah melaporkan hasil penyelidikan ini kepada Presiden RI Joko Widodo, Jumat (14/10/2022).
Tak hanya itu, PSSI juga diminta untuk merevisi statuta agar tercipta keterbukaan.
Pada konferensi pers, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD juga menyinggung masalah beban moral pasca Tragedi Kanjuruhan yang diklaim sebagai salah satu insiden sepakbola paling buruk sepanjang sejarah dunia.
“Adapun tanggung jawab moral dipersilakan masing-masing melakukan langkah-langkah yang diperlukan sebagai bentuk pertanggungjawaban,” ujar Mahfud.