PPI Dunia Mewadahi Para Pelajar Ekspor untuk Saling Berbagi Informasi

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – PPI Dunia baru saja menyelenggarakan program Perdana yaitu Forum Studentpreneur secara hybrid. Program tersebut bertujuan untuk membantu para pelajar mendapatkan ilmu bisnis dari sesama pelajar pengusaha di seluruh dunia.
Program Forum Studentpreneur ini merupakan program perdana unggulan PPI Dunia pada Direktorat Pengembangan Inovasi Bisnis (Inbis), setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan program Sekolah Ekspor PPI Dunia dan Ngopi Bareng CEO.
Rizvika Rahmita S, selaku Kabid Akselerasi Pelajar Pengusaha di Inbis PPI Dunia menjelaskan bahwa program Forum Studentpreneur 2024 ini merupakan upaya PPI Dunia untuk mengajak rekan-rekan Studentpreneur Indonesia di seluruh dunia dalam membangun komunitas pelajar pengusaha yang dapat saling bersinergi, terkoneksi, dan menjadi wadah yang baik bagi pengembangan keterampilan bisnis rekan-rekan pelajar pengusaha dan rekan-rekan yang beraspirasi untuk menjadi pengusaha.
“Forum Studentpreneur 2024 adalah kegiatan bulanan untuk mempertemukan rekan-rekan studentpreneurs asal Indonesia di berbagai belahan dunia dari berbagai bidang atau industri bisnis agar dapat menjadi penggerak kolaborasi antar studentpreneurs, apresiasi setinggi tingginya kepada rekan-rekan dari PPI Negara dan PPI Kawasan yang telah membantu kami memetakan data para pelajar pengusaha. Semoga ke depannya akan semakin banyak rekan-rekan yang tergabung dalam forum ini dan dapat berkontribusi untuk terciptanya Generasi Emas Indonesia 2045”, ujar Rizvika.
Salah satu narasumber dalam kegiatan ini, Rizki Annisa selaku Founder Djavacraftsman yang juga menempuh studi di Jepang, menyampaikan bahwa terbentuknya Forum Studentpreneur memiliki potensi menumnbuhkan ekosistem progresif bagi para pelajar Indonesia di seluruh dunia dalam berkontribusi dalam memajukan iklim bisnis dan perdagangan.
“Forum ini membuka pintu bagi kolaborasi yang menghasilkan generasi pelajar Indonesia yang tidak hanya handal, tetapi juga siap bersaing secara kompetitif di panggung bisnis global” ujar Rizki.
Uniknya, Forum Studentpreneur perdana ini tidak hanya diisi oleh narasumber dari satu benua saja, namun juga menghadirkan pelaku usaha asal Indonesia yang telah melebarkan sayap bisnisnya hingga ke benua Afrika seperti Sofyan Nur Asyadullah, Branch Manager Sadya Agrapana Nusantara.
Sofyan mengungkapkan bahwa segmentasi pasar di Afrika khususnya Mesir cukup unik dan memiliki banyak tantangan seperti cara komunikasi dengan masyarakat lokal yang menggunakan dialek Mesir (Amiyah), kebijakan pelabuhan, hingga fluktuasi harga barang.
“Adanya beragam tantangan di Mesir membuat kita semua sesama pelajar harus kreatif, inovatif, dan pantang menyerah. Bergabung di Forum Studentpreneur akan menambah wawasan dan semangat dalam mencapai tujuan kemandirian ekonomi kita bersama”, ungkap Sofyan.
Senada dengan Sofyan, pelajar Indonesia yang sedang menempuh studi di Amerika Serikat, Khansa Fadli Hutomo yang merupakan CEO PT Karya Fondasi Hutama merangkap Sekretaris Jenderal PPI Dunia Kawasan Amerika Eropa berpendapat bahwa pada prinsipnya para pelajar Indonesia yang ingin memulai usaha harus pandai melihat peluang pasar selama menempuh studi di negara masing-masing.
“Bagi saya, prinsipnya jangan ragu untuk mencoba peluang peluang baru dan jangan mudah menyerah ketika dihadapkan dengan kegagalan. Perkuat kompetensi kalian dengan bergabung di PPI negara maupun kawasan masing-masing. Bersama-sama, kita bangun perekonomian Indonesia”, tutup Khansa.