Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Menggali Feminisme Nusantara dalam Butir Pancasila

Pancasila
Penulis: Annisa Rahma Zein, Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Pancasila.

Editor:

Kabar Baru, Opini- Pancasila sebagai sistem filsafat negara merupakan hasil “ramuan” sempurna antara harmonisasi perenungan jiwa yang mendalam para leluhur Bangsa dengan kekayaan hayati masyarakat Indonesia, yang didalamnya mengandung kesatuan yang utuh; saling berkaitan, saling berhubungan, saling mengkualifikasi satu dan yang lain.

Pancasila menjadi landasan sekaligus arah bagi sikap maupun cara hidup bangsa Indonesia, selaras dengan tujuan negara Indonesia, termasuk dalam hal memandang perempuan sebagai unsur vital kemajuan bangsa. Nilai mengenai kemanusiaan dalam butir Pancasila menjadi perhatian khusus yang menekankan perlakuan seorang individu terhadap individu atau masyarakat lainnya. Tentu tidak lupa, konsep keadilan sosial, yang merupakan persoalan filsafat sekaligus kompleks dalam masyarakat majemuk. Keadilan sosial tidak hanya sebatas sikap ataupun perilaku perorangan, melainkan lebih pada struktur proses yang melingkupinya. Struktur proses politik, ekonomi, budaya, maupun agama, yang harus memberikan penghargaan terhadap perempuan sesuai dengan butir-butir Pancasila.

Jasa Pembuatan Buku

Feminisme mempunyai titik singgung yang sama dengan Pancasila pada saat memandang keberagaman sudut pandang. Namun kali ini, kita tidak akan berbicara tentang Feminisme yang berasal dari Barat atau Timur jauh di sana. Melainkan Feminisme yang secara tidak sadar telah hadir diantara sendi-sendi perjuangan perempuan Indonesia, Feminisme Nusantara.

Feminisme Nusantara, bukan Feminisme Liberal yang secara sadar terlalu banyak memberikan perhatian terhadap nilai-nilai individualisme dan independensi manusia, bukan juga Feminisme Radikal yang menitikberatkan akar penindasan semata-mata kepada patriarki dan laki-laki, ataupun Feminisme Marxis, Sosialis, dan berbagai aliran Feminisme lainnya. Feminisme Nusantara merupakan perjodohan sempurna antara keresahan atas ketertindasan perempuan Indonesia yang diperjuangkan untuk memperbaiki kedudukan perempuan, tanpa melupakan akar budaya yang berpijak. Ide, teori, dan pokok-pokok pikiran, serta gagasan dari Feminisme Nusantara inilah yang menjadi kekuatan para Pahlawan Perempuan Indonesia dalam memperjuangkan “entitas”-nya.

Nilai-nilai perjuangan emansipasi dalam Feminisme Nusantara yang ditawarkan dan dilakukan oleh Rohanna Kudus, Dewi Sartika, R.A Kartini, Maria Walanda Maramis, bukan semata-mata mengalihkan fungsi alamiah perempuan, namun lebih dari itu, mereka berjuang dalam membentuk citra diri perempuan Indonesia menjadi perempuan sejati yang sebagaimana mestinya membutuhkan ilmu pengetahuan dan keterampilan, atas dasar itulah hak pendidikan bagi perempuan wajib untuk diperjuangkan.

Lain halnya bagi Cut Nyak Dien, Cut Nyak Meutia, Martha Christina, Opu Daeng Risadju, Nyi Ageng Serang, dan Andi Depu, Feminisme Nusantara diimplementasikan dalam bentuk perlawanan nyata. Penjajahan merupakan sebuah penghinaan kepada Tuhan Yang Maha Esa terhadap ciptaan-Nya, yang tidak bisa dimaafkan dan harus dibumihanguskan, bahkan jika harus di bayar dengan nyawa sekalipun. Pergolakan rohani dari api semangat yang berkobar ke Medan Juang itulah yang melandasi perjuangan mereka. Tidak ada perbedaan laki-laki ataupun perempuan, semua setara, semua mampu, dan semua berhak berjuang untuk Tanah Air tercinta.

Selain itu, perjuangan serta pengorbanan tidak hanya berpusat dalam aksi tertentu. Feminisme Nusantara memiliki bukti perjuangan yang dilandasi oleh cinta dan kasih seorang perempuan dalam memperjuangkan prinsip, Inggit Garnasih, mengantarkan seorang Tokoh Bangsa, sang Proklamator, kedepan pintu gerbang kemerdekaan. Nyai Ahmad Dahlan, senantiasa mengikuti perjuangan sang Suami tanpa melupakan tugas untuk mendidik perempuan Indonesia dengan kecerdasan ilmu dan agama, dan tentu tidak lupa, Fatmawati, yang mencurahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk kemerdekaan Indonesia, menjadikan dirinya layak menyandang gelar sebagai Ibu Bangsa.

Bukti-bukti kecerdasan dan perjuangan seluruh Pahlawan Perempuan Indonesia menjawab seluruh kesesatan berfikir yang menodai perjuangan perempuan. Membuktikan dengan gamblang, perempuan jika hak-nya diberikan, dengan seluruh kekuatannya, dapat melakukan apapun, dan menjadi apapun; seorang Ibu, seorang pendidik, seorang pendekar, seorang istri, bahkan seorang revolusioner sekalipun. Feminisme Nusantara membentuk kristalisasi sistem hidup baru, melenyapkan hal-hal yang retak, menghapuskan pertentangan antara panggilan masyarakat atau panggilan alam, menghasilkan sebuah elemen baru pekerjaan masyarakat dan cinta kasih keibuan dalam satu sintesis yang berbahagia tanpa melupakan akar budaya.

Patriarki mengembangkan logika dominasi sehingga membuat alam tereksploitasi dan perempuan termarginalisasi. Bersamaan dengan itu, patriarki menghadiahkan pandangan buruk terhadap perempuan yang keluar dari rumah merupakan perempuan yang meninggalkan kewajiban sebagai seorang Ibu, menyeret perempuan untuk terus berkutik pada sumur, dapur, dan kasur. Feminisme Nusantara menjawab persoalan tersebut, menciptakan sebuah relasi harmoni yang pada hakikatnya merupakan relasi yang menyatukan bukan memisahkan; memperhatikan semua aspek, bukan mengesampingkan aspek-aspek yang ada, isi mengisi satu sama lain, mengangkat pekerjaan di masyarakat dan cinta keibuan pada tingkatan yang lebih tinggi, dimana dua hal itu tidak saling mengantitesis, tetapi justru mensintesesiskan satu sama lain. Sama hal nya dengan Pancasila, yang dalam tiap-tiap sila saling membatasi sekaligus memperkaya dan melengkapi serta menjiwai satu sama lain. Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan merupakan nilai kemanusiaan dasar yang hendak dikembangkan secara optimal, selaras, serasi, dan seimbang.

 

*) Penulis adalah Annisa Rahma Zein, Mahasiswa Magister Ilmu Hukum Universitas Pancasila.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store