Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Konsep Kecerdasan Buatan (AI) Jawab Permasalahan Kemacetan Ibu Kota

Kecerdasan Buatan
Penulis: Rizki Octavian, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang.

Editor:

Kabar Baru, Opini- Perkembangan Kecerdasan buatan atau istilah lainnya Artificial Intelligence merupakan suatu proses menanamkan program pada sebuah mesin, sehingga mesin tersebut beroperasi layaknya seperti manusia. Hal ini juga ditandai dengan Revolusi Industri 4.0 yang memiliki keterkaitan erat dengan istilah Transformasi Digital.

Transformasi Digital memiliki makna sebagai perubahan yang ditimbulkan sebagai akibat penerapan dan implementasi teknologi digital di seluruh aspek kehidupan masyarakat. Awal mula Artificial Intelligence muncul sekitar tahun 1940-an, seiring dengan munculnya komputer sebagai alat kebutuhan manusia.

Jasa Pembuatan Buku

Istilah Artificial Intelligence pertama kali digunakan pada tahun 1956 oleh John McCharty dari MIT (Massachusetts Institute of Technology). Menurut John McCharthy, artificial intelligence atau kecerdasan buatan merupakan proses memodelkan cara berpikir manusia dan mendesain suatu mesin agar dapat berperilaku layaknya manusia.

Seiring perkembangannya, Artificial Intelligence mulai memasuki dunia otomotif. Salah satunya penerapan di bidang transportasi darat salah satunya mobil, yaitu dengan menerapkan konsep mobil terbang modular yang dibuat untuk mengatasi permasalahan manusia pada umumnya seperti lamanya perjalanan dan kemacetan lalu lintas. Mengingat dalam waktu kurang dari 20 tahun dari sekarang lebih dari dua pertiga populasi dunia akan tinggal di kota-kota dan banyak di kota-kota besar, sehingga kelemahan yang akan dihadapi adalah kemacetan yang terjadi dimana-mana.

Memikirkan akan permasalahan tersebut Italdesign dan Airbus meluncurkan Pop.Up, sistem kendaraan konsep penumpang darat dan udara modular yang inovatif. Geneva International Motor Show ke-87, Italdesign dan Airbus Pop.Up perdana di dunia, sistem kendaraan konsep nol emisi modular, sepenuhnya listrik pertama yang dirancang untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kota-kota besar yang padat. Pop.Up membayangkan sistem modular untuk transportasi multi-moda yang memanfaatkan sepenuhnya wilayah darat dan udara.

Konsep mobil terbang modular akan menjawab permasalahan kemacetan padat yang akan terjadi di masa yang akan datang dengan menerapkan konsep mobilitas baru multi-moda menggabungkan darat dengan udara yang memungkinkan penumpang mulus dan lebih cepat perjalanan dari A ke B menggunakan langit-langit kota.

Dilansir dari Analytics Insight, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) telah memperkirakan bahwa pada akhir tahun 2040, mobil tanpa awak/otonom ini akan mengambil alih 75 persen kendaraan konvensional sekarang ini.

Italdesign dan Airbus meluncurkan Pop.Up, sistem kendaraan konsep penumpang darat dan udara modular yang inovatif, konsep kendaraan modular ini dirancang untuk mengakomodasi penumpang. Kepompong serat karbon monokok berteknologi tinggi ini berukuran panjang 2,6 meter, tinggi 1,4 meter, dan lebar 1,5 meter. Kapsul ini mengubah dirinya menjadi city car hanya dengan dipasangkan ke modul ground, yang dilengkapi dengan sasis serat karbon dan bertenaga baterai.

Kendaraan Pop.Up menggabungkan fleksibilitas kendaraan darat dua tempat duduk kecil dengan kebebasan dan kecepatan kendaraan udara lepas landas dan mendarat vertikal (VTOL), sehingga menjembatani dunia otomotif dan kedirgantaraan.

Sistem Kecerdasan Buatan (AI) ikut tergabung di dalam Pop.Up, antara lain:

Platform Kecerdasan Buatan yang memiliki fungsi mengelola kompleksitas perjalanan yang menawarkan skenario penggunaan alternatif dan memastikan pengalaman perjalanan yang mulus;

Kendaraan berbentuk kapsul penumpang yang dirancang untuk digabungkan dengan dua modul penggerak listrik yang berbeda dan independen, modul tanah dan modul udara. Sarana transportasi umum lainnya.

Modul antarmuka yang berdialog dengan pengguna dalam lingkungan yang sepenuhnya virtual.

Nantinya jika ingin menggunakan transportasi ini pengguna dapat memesan mobil terbang modular menggunakan aplikasi yang memungkinkan pemesanan, yang berlokasi di bandara ataupun stasiun kereta dan apabila pengguna sudah sampai tempat tujuan, modul udara dan darat beserta kapsulnya akan kembali ke stasiun untuk melakukan pengisian baterai dengan sendirinya dan menunggu pesanan berikutnya.

Memang terkesan diluar nalar kita, namun memang seperti itulah jika teknologi otomotif di gabungkan dengan Kecerdasan Buatan (AI) yang membuat kita terkagum-kagum. Tentu ini merupakan perkembangan yang cukup signifikan yang sudah kita lihat perkembangannya dan tidak menutup kemungkinan akan adanya teknologi serta inovasi dan pembaruan-pembaruan lain yang mampu memecahkan masalah di kehidupan di bidang transportasi menggunakan Kecerdasan Buatan (AI) di masa depan.

 

*) Penulis adalah Rizki Octavian, Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Pamulang.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store