Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Kebijakan Pemerintah Desa Terhadap Pengembangan Pasar Kebun Saroka

Ailiyatus Zefti Sulfatul Qoida.

Editor:

Kabar Baru, Kolom – Pasar Kebun Saroka adalah pasar tradisional yang diadakan setiap minggu di Desa Saroka, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Pasar ini dibuka pada tanggal 20 April 2025 dan berbeda dari pasar tradisional lainnya yang beroperasi setiap hari. Pasar Kebun Saroka hanya buka pada hari Minggu, biasanya dari pukul 06. 00 hingga 14. 00 WIB. Aktivitas di pasar ini melampaui transaksi jual beli biasa, karena menyajikan beragam produk lokal, terutama makanan dan minuman tradisional, serta hasil pertanian dari sekitar wilayah tersebut.

Di samping Pasar Kebun Saroka terdapat sungai kecil yang menambah daya tarik lokasi. Keberadaan sungai ini memberikan tambahan kegiatan bagi para pengunjung yang ingin menikmati keindahan alam di sekitarnya. Masyarakat setempat juga berpartisipasi dalam mengembangkan potensi pariwisata dengan menyediakan jasa penyewaan perahu tradisional. Perahu-perahu ini biasanya dapat menampung sekitar 4-5 orang.

Jasa Pembuatan Buku

Berbagai hidangan kuliner tradisional Madura tersedia di pasar ini, seperti kocor kuah, lontong sate, katemel (olahan singkong), lanon (jajanan dari beras ketan), kacenel, geddeng kolop (pisang rebus khas Madura), akropok cengi, getas, onde-onde, bubur, dan pattola (hidangan berkuah manis), dan lain-lain. Keberadaan kuliner ini menarik perhatian wisatawan dan pecinta makanan tradisional. Proses transaksi di Pasar Kebun Saroka juga menggunakan cara unik yaitu dengan koin kayu, bukan uang tunai.

Sebelum memasuki pasar, pengunjung harus menukarkan uang rupiah dengan koin kayu di loket pertukaran yang umumnya berada dekat pintu masuk. Nilai tukar biasanya tetap, misalnya satu koin kayu senilai Rp2.500. Pengunjung dapat menukarkan uang sesuai kebutuhan, dan sisa koin kayu yang tidak digunakan dapat ditukarkan kembali menjadi uang rupiah di loket yang sama setelah berbelanja.

Setelah menerima koin kayu, pengunjung dapat membeli berbagai jajanan dan produk lokal di pasar. Harga barang tercantum dalam koin kayu, dengan harga jajanan yang terjangkau, mulai dari satu koin untuk jajanan kecil hingga empat koin untuk seporsi nasi. Sistem ini dirancang untuk memberikan pengalaman berbelanja yang berbeda dan mendukung ekonomi lokal.

Pasar Kebun Saroka dikelola secara swasta oleh Fajar Siddiq yang kerjasama dengan pemerintah desa dan masyarakat setempat dalam pengembangan dan perawatan pasar tersebut. Pemerintah desa bekerja sama dengan pengelola untuk memberdayakan pedagang lokal dan masyarakat sekitar melalui program bantuan usaha, atau akses ke pasar. Kebijakan yang dilakukan yaitu penerapan peraturan yang mengatur aktivitas perdagangan di pasar,  seperti jam operasional, dan kebersihan serta pemberian izin usaha kepada pedagang di pasar kebun.

Konsep pasar ini berfokus pada pengembangan ekonomi lokal, pelestarian budaya, dan pengalaman wisata kuliner tradisional. Pasar ini juga menjadi platform bagi UMKM lokal untuk mempromosikan produknya dan berinteraksi langsung dengan konsumen. Dengan sistem transaksi yang unik menggunakan koin kayu dan penekanan pada produk lokal, Pasar Kebun Saroka berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta memberikan dampak positif bagi masyarakat.

Namun, meskipun memainkan peran signifikan dalam ekonomi lokal, pasar ini menghadapi berbagai tantangan yang memerlukan perhatian serius dari pengelola dan pemerintah desa. Kebijakan publik untuk mendukung keberlangsungan dan perkembangan Pasar Kebun Saroka perlu dievaluasi dan ditingkatkan.

Salah satu masalah utama adalah kurangnya infrastruktur yang memadai. Beberapa keluhan dari para pedagang mengungkapkan bahwa kondisi pasar masih sangat sederhana, dengan fasilitas yang terbatas. Minimnya area untuk beristirahat yang nyaman, seperti tempat duduk untuk menikmati makanan yang tersedia, jalan yang kurang terawat, dan kebersihan sanitasi yang kurang memadai, menjadi hambatan utama dalam menjaga mutu produk pertanian serta kenyamanan bagi pedagang dan pembeli.

Semua ini berpengaruh pada daya saing produk pertanian lokal di pasar yang lebih luas. Banyak pedagang yang belum memanfaatkan teknologi untuk memperluas jangkauan pemasaran produk mereka. Kurangnya pelatihan dan dukungan dari pemerintah desa di bidang pemasaran digital menjadi penghalang bagi peningkatan penghasilan para pedagang.

Pasar Kebun Saroka, dengan ciri khas sistem koin kayunya serta potensi ekonomi dan budayanya, sangat memerlukan perhatian dan dukungan kebijakan yang serius dari pihak pengelola dan pemerintah. Keberhasilan pasar ini tidak hanya tergantung pada semangat warga lokal, tetapi juga pada komitmen pengelola dan pemerintah untuk menyediakan infrastruktur, pelatihan, dan akses pasar yang cukup. Tanpa adanya kebijakan yang tepat, potensi besar ekonomi dan budaya Pasar Kebun Saroka dapat terhambat. Oleh karena itu, perhatian serta kebijakan yang terarah dan berkelanjutan sangat penting untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan pasar ini sebagai pusat perekonomian dan pelestarian budaya lokal.

Masyarakat mengharapkan agar pengelola dan pemerintah memberikan dukungan yang menyeluruh dan terus-menerus, tidak hanya dalam bentuk bantuan fisik, tetapi juga dalam pemberdayaan, pelestarian budaya, dan promosi terhadap Pasar Kebun Saroka. Keberadaan pasar ini tidak hanya penting bagi ekonomi lokal, tetapi juga berperan dalam memastikan ketahanan pangan di daerah. Dengan kebijakan publik yang tepat, Pasar Kebun Saroka bisa berkembang menjadi pusat perdagangan pertanian yang modern dan kompetitif. Keberhasilan ini akan memberikan dampak positif pada kesejahteraan pengelola dan pedagang di Saroka dan daerah sekitarnya.

Pengembangan Pasar Kebun Saroka menunjukka teori pendekatan bottom-up development. Program pemberdayaan berawal dari kebutuhan dan partisipasi pedagang lokal, dengan pemerintah desa dan pengelola yang bertindak sebagai fasilitator. Namun, keterbatasan infrastruktur dan akses pasar menunjukkan bahwa pendekatan top-down yang lebih terencana dan terintegrasi juga diperlukan untuk mengatasi hambatan struktural.

Tujuan Pasar Kebun Saroka untuk mengembangkan ekonomi lokal, melestarikan budaya, dan menyediakan pengalaman wisata kuliner mencerminkan prinsip-prinsip sustainable development. Dengan fokus pada produk lokal dan sistem transaksi unik,  pasar bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif,  serta melestarikan warisan budaya lokal.

*) Penulis adalah Ailiyatus Zefti Sulfatul Qoida (Universitas Wiraraja)

 

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store