BPS Paparkan Angka Kemiskinan di Papua Barat dan Papua Barat Daya

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Sorong – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mengeluarkan rilis persentase angka kemiskinan di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabarbaru.co, angka kemiskinan di Papua Barat pada Maret 2025 turun menjadi 20,66 persen dari 21,09 persen pada September 2024. Sementara di Papua Barat Daya justru naik menjadi 17,95 persen dari sebelumnya 16,95 persen.
Dalam keterangan persnya, Kepala BPS Papua Barat, Merry menuturkan bahwa angkapenurunan kemiskinan di Papua Barat didorong oleh pertumbuhan ekonomi positif dan peningkatan pengeluaran masyarakat di lapisan bawah.
Sedangkan, kenaikan kemiskinan di Papua Barat Daya dipengaruhi oleh menurunnya pengeluaran rumah tangga pada kelompok miskin serta tingginya harga kebutuhan dasar.
“Di Papua Barat, kami melihat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi berdampak pada penurunan angka kemiskinan,” ujar Kepala BPS Papua Barat, Merry, Jumat (25/7/2025).
Ia mengaku di Papua Barat Daya, masih perlu upaya bersama untuk menjaga daya beli masyarakat agar angka kemiskinan tidak terus naik.
Dirinya menyebutkan bahwa, meski angka kemiskinan di Papua Barat Daya masih di bawah Papua Barat. Indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di wilayah perdesaan Papua Barat Daya masih tinggi, menunjukkan adanya kesenjangan akses kebutuhan dasar.
“Upaya pengurangan kemiskinan perlu diiringi dengan pemerataan pembangunan dan penguatan perlindungan sosial, terutama di wilayah pedesaan,” ucapnya.
Dipaparkannya bahwa, BPS turut mencatat tingkat ketimpangan pengeluaran (Gini Ratio) Papua Barat turun menjadi 0,374, sedangkan Papua Barat Daya naik menjadi 0,363 pada Maret 2025.
“Ketimpangan yang menurun di Papua Barat menjadi sinyal baik, namun peningkatan di Papua Barat Daya perlu menjadi perhatian bersama agar pertumbuhan ekonomi dapat dinikmati merata,” tutupnya. (*)