Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Optimalisasi Proses Pengeringan pada Produk Pangan UMKM: Hemat Energi Dengan Hasil Maksimal

Produk Pangan UMKM
Optimalisasi Proses Pengeringan pada Produk Pangan UMKM: Hemat Energi Dengan Hasil Maksimal.

Jurnalis:

Pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di industri pangan sering menggunakan metode pengeringan sebagai metode pengawetan makanan. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam bahan pangan agar umur simpan lebih lama dan kualitas produk tetap terjaga. Namun, banyak UMKM masih bergantung pada metode pengeringan konvensional seperti penjemuran matahari, yang sangat dipengaruhi oleh cuaca dan membutuhkan waktu lama, yang menyebabkan produktivitas menurun, kualitas produk tidak konsisten, dan risiko kontaminasi meningkat. Untuk mengatasi masalah ini, proses pengeringan harus dioptimalkan dengan menggunakan pendekatan teknologi sederhana namun mampu menghemat energi sekaligus meningkatkan hasil produksi.

Tantangan pada Pengeringan Tradisional

UMKM pangan umumnya menghadapi berbagai kendala saat melakukan proses pengeringan, terutama jika menggunakan metode tradisional. Misalnya, cuaca sangat memengaruhi penjemur di bawah sinar matahari. Saat mendung atau hujan, pengeringan tidak dapat dilakukan sepenuhnya, yang menyebabkan waktu proses yang lebih lama dan produk yang lebih buruk. Pengeringan yang tidak merata juga dapat menyebabkan area produk menjadi lembab, mendorong pertumbuhan mikroorganisme. Debu dan serangga dapat mengkontaminasi proses. Menurut Rahayu et al. (2016), karakteristik sensori produk pangan dapat terpengaruh oleh kelembaban lingkungan yang tidak terkontrol dan perubahan suhu, terutama dalam industri rumah tangga yang bergantung pada hasil pertanian, seperti keripik dan rempah.

Jasa Pembuatan Buku

Solusi Teknologi Pengeringan Hemat Energi

Salah satu teknologi yang efektif dan hemat energi adalah pengering rumah kaca (solar dryer) tipe hybrid, yang memanfaatkan energi surya dan biomassa. Dalam penelitian oleh Wulandani et al. (2017), Pengering surya hybrid memiliki efisiensi termal 20,8% dan dapat mengurangi biaya pengeringan bawang merah hingga Rp 1.013 per kilogram bawang merah segar. Selain itu, zeolit telah terbukti berguna dalam sistem dehumidifikasi udara untuk mempertahankan kualitas bahan pangan pada suhu rendah. Penelitian oleh Rahayu et al. (2016) menunjukkan bahwa sistem ini memiliki kemampuan untuk menurunkan kadar air lebih cepat, dengan efisiensi energi mencapai 75% hingga 90% untuk sistem bertingkat.

Untuk UMKM yang tidak memiliki akses ke teknologi tinggi, penggunaan oven pengering sederhana berbahan bakar gas atau listrik tetap menjadi solusi efektif. Sebagai contoh, UMKM pengolah kurma salak di Bojonegoro yang sebelumnya mengandalkan sinar matahari berhasil meningkatkan efisiensi produksi dengan menggunakan oven pengering berkapasitas menengah. Waktu pengeringan yang semula membutuhkan tiga hari dapat dipangkas secara signifikan, sehingga kapasitas produksi harian pun dapat meningkat (Farahdiansari dan Ashari 2023).

Studi Kasus Penerapan di UMKM

Penelitian oleh Alifatin et al. (2021) pada UMKM yang menghasilkan rengginang di Desa Kromengan menunjukkan bahwa penggunaan alat pengering tenaga surya dapat mempercepat proses produksi dan mencegah pembusukan yang disebabkan oleh cuaca yang tidak menentu. Karena produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang lebih stabil dan umur simpan yang lebih lama, penggunaan teknologi ini memungkinkan UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas, baik secara online maupun luring.

Nama penulis: Tia Tri Andriani

Jurusan: Ilmu Pangan

Universitas: Institut Pertanian Bogor

Referensi

Alifatin A, Andini TM, Nurhayatin N. 2021. Peningkatan daya saing umkm rengginang dengan teknologi pengeringan menggunakan mesin kolektor tenaga surya. Jurnal Aplikasi Sains dan Teknologi. 5(2): 156-166.

Farahdiansari AP dan Ashari F. 2023. Penggunaan oven pengering buah salak untuk peningkatan efisiensi produksi kurma salak di umkm mubarok Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan. 7(3): 1625-1632. Doi: 10.31764/jpmb.v7i3.15971

Rahayu W, Khaswarina S, Anggraini R. 2016. Inovasi dan Hilirisasi Sistem Pengering Melalui Dehumidifikasi Udara dengan Zeolit untuk Meningkatkan Kualitas Bahan Pangan. Yogyakarta: UNDIP Press

Wulandani D, Nelwan LO, Agustina SE. 2017. Uji performansi alat pengering efek rumah kaca hybrid tipe rak berputar untuk pengeringan bawang merah (Allium Cepa L.). Jurnal Keteknikan Pertanian (JTEP). 5(2): 156-166.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store