Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Manajemen Organisasi Menjadi Sentrum dalam Menjaga Warisan Nilai Luhur PMII

Penulis: Moh. Malthuf..

Editor:

KABARBARUOPINI– Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang dikenal sebagai organisasi ekstra kampus terbesar di Indonesia sudah sepatutnya melakukan transformasi kaderisasi dan arah gerak untuk meningkatkan pola pengembangan dan manajemen organisasi, sehingga dalam prosesnya keberadaan PMII harus senada dengan zaman. Sementara kondisi internal PMII yang rentan konflik dapat diminimalisir dengan cara memberikan pemahaman tentang nilai-nilai yang ada didalam PMII, sudah menjadi kebiasaan yang kurang baik bahwa tidak sedikit lembaga PMII mulai dari tingkat rayon bahkan sampai pada tingkat cabang masih kebingungan terhadap arah gerak yang mestinya dilakukan kader didalamnya untuk kemajuan organisasi, sehingga mengakibatkan manajemen organisasi tidak tertata dengan baik. Hal ini disebabkan kurangnya kesadaran dalam berorganisasi sehingga PMII hanya menjadi jembatan untuk mencapai tujuan dari setiap individu yang memiliki ikhtiar memimpin organisasi intra kampus atau bahkan semua sektor, mulai dari sektor politik, ekonomi, sosial, dan budaya.

Disadari atau tidak, bahwa kelembagaan PMII hari ini lebih mengarah terhadap leading sector, yang hal ini mengakibatkan kepentingan organisasi tidak lagi menjadi prioritas untuk anggota dan kader PMII itu sendiri. Pada prosesnya tentu organisasi PMII telah memiliki sistem kaderisasi yang baik, namun dalam penerapannya banyak sekali anggota dan kader PMII yang masih cenderung mengedepankan kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok.

Jasa Penerbitan Buku

Kesadaran berorganisasi harus dimiliki oleh semua lini didalam organisasi, mulai dari alumni, pengurus, dan anggotanya. Dimana hal ini menjadi dasar agar konflik internal organisasi tidak menjadi kebiasaan buruk yang setiap tahun selalu diwariskan kepada generasi baru di PMII. Memahami sistem kaderisasi dan jenjang organisasi merupakan hal yang vital agar dalam menciptakan formula kaderisasi tidak hanya melihat kebiasaan lama, dan pengalaman dari kepengurusan sebelumnya, akan tetapi juga harus bisa membidik terhadap masa depan organisasi. Sebab setiap kepemimpinan memiliki titik prioritas dalam membangun organisasi. Namun hal ini juga dapat menjadi hal yang tidak baik jika dalam satu periodisasi hanya mengedepankan masa kepengurusannya dan tidak memikirkan masa dimana generasi baru juga harus berkreasi dimasa berikutnya.

Maka kedepan kita sebagai generasi baru di organisasi PMII harus lebih giat lagi dalam memahami nilai dan norma bahkan juga peraturan organisasi, agar kita selain bisa menggerakkan organisasi juga bisa mengetahui arah kemana kita harus membawa PMII sesuai dengan tujuan organisasi. Dalam mengembangkan organisasi, semua anggota dan kader memiliki kreatifitas, ide dan gagasan tersendiri agar organisasinya tetap hidup dan berkembang, namun yang sangat perlu diperhatikan adalah bagaimana menggerakkan organisasi itu berdasarkan nilai dan norma sebab organisasi ini memiliki tujuan yang jelas yang termaktub dalam Anggaran Dasar BAB IV pasal 4.

Pembahasan anggota dan kader yang terlalu mengarah terhadap politik praktis harus senantiasa dibina oleh pengurus bukan lantas malah diajari kebiasaan lama yang tidak baik, sebab hal itu yang akan mengakibatkan kebiasaan buruk terus mengalir terhadap generasi baru. Mulai dari tingkat rayon, bagaimana pengurus harus lebih intens dalam mendampingi anggota dan kader baik dari kegiatan non formal, ataupun kegiatan informal, sebab pengurus rayonlah yang telinganya lebih dekat dengan mulut anggota dan kader dibandingkan dengan pengurus komisariat dan cabang yang sifatnya koordinatif bagi pengurus rayon. Namun keduanya bukan lantas tidak perlu melakukan proses pendampingan, melainkan harus menjadi motivator bagi generasi baru agar memiliki militansi dan dedikasi yang tinggi terhadap organisasi. Terlepas dari semua itu saya kira semua tingkatan harus berbenah untuk lebih mengembangkan kelembagaan agar tidak hanya berkutat dalam urusan politik praktis. Dalam konteks ini peraturan organisasilah yang harus menjadi pondasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kaderisasi pada umumnya telah menjadi perangkat terpenting dalam organisasi PMII, sehingga sangat diharapkan agar mampu menjawab tantangan disetiap zaman yang ada. Pengkaderan PMII bukan hendak dijadikan agar anggota dan kader terdidik secara intelektual, Melainkan juga membekali anggota dan kader akan tugas dan tanggung jawab yang harus diemban sebagai anggota dan kader PMII. Selain itu pengkaderan PMII juga harus mampu membangun kesadaran setiap individu agar memiliki komitmen yang besar dan darimana ia berasal. sehingga pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota dan kader dapat menjadi manfaat bagi PMII ataupun dari luar PMII.

Memiliki kesadaran berbasis nilai merupakan serangkaian penting agar organisasi ini dapat terkontrol kapan harus memulai, dan kapan harus berhenti, artinya selain jenjang yang juga perlu dipikirkan adalah siklus pengkaderan agar tidak terhambat oleh periodisasi yang tak kunjung selesai. Maka kedepan kita sebagai generasi baru harus mampu membangun siklus dan jenjang dengan baik, agar proses pengkaderan tidak keteteran, sejatinya tidak ada kata terlambat, namun dengan adanya siklus dan jenjang dapat dijadikan acuan agar kaderisasi dapat berjalan dengan maksimal.

Dengan demikian proses pengkaderan yang sebelumnya hanya dijadikan sebagai alat pengangguran mandat kepengurusan, kedepan juga lebih sistematis, terpimpin, terukur, terarah, terencana, berjenjang dan berkelanjutan. Dengan harapan besar PMII dapat menjadi organisasi yang terampil dalam membangun individu dan kelembagaan. Selain itu diskursus-diskursus yang harus dibangun anggota dan kader harus lebih mengarah terhadap internalisasi nilai organisasi diera teknologi hari ini, yang harus dimulai dari rayon bahkan terhadap tingkat kepengurusan tertinggi, meskipun disetiap tingkatan memiliki konsen tersendiri untuk mencapai tujuan organisasi, namun juga sangat penting sekali untuk mengetahui dan memahami konsen secara kolektif.

*) Penulis adalah Moh. Malthuf, salah satu Alumni IAIN Madura, ia juga merupakan salah satu kader PMII IAIN Madura yang hari ini menjabat sebagai wakil ketua 1 di PK. PMII IAIN Madura.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store