Kardus Bersuara: Instalasi Fauzma yang Mengajak Kita Merenung Tentang Hidup
Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Ahmad Fauzan Azima alias fauzma baru aja ngeluarin karya instalasi yang super powerful dan relatable banget buat kita semua, “Hasrat Bersyukur”. Lewat instalasi yang simpel tapi penuh makna ini, fauzma berhasil bikin kita merenung tentang hal-hal kecil dalam hidup yang sering kita anggap sepele. Gak butuh bahan mewah—hanya kardus!—tapi pesan yang disampaikan, wow, bikin hati tersentuh.
Inspirasi yang Kena Banget
Karya ini lahir dari pengalaman nyata ketika fauzma ngelihat seseorang tidur di emperan toko. Dari situ, dia tergerak untuk bikin instalasi yang nggak cuma jadi karya seni, tapi juga jadi pengingat buat kita untuk lebih grateful sama hidup. Kardus yang dipakai di karya ini mewakili kerentanan dan ketidakpastian hidup, sesuatu yang pasti sering banget kita rasain, kan? Kehidupan itu gak selalu rapi, malah kadang berantakan banget—dan itu yang fauzma coba sampaikan di sini.
Kardus-kardus yang disusun acak dalam instalasi ini mencerminkan gimana kehidupan kita kadang bisa terasa chaos. Tapi di balik semua kekacauan itu, ada hal-hal kecil yang sebenarnya bisa bikin kita bahagia, cuma sering kali kita lupa buat bersyukur. Fauzma pengen ngingetin kita lewat karya ini: di balik hidup yang penuh ketidakpastian, masih banyak yang bisa kita syukuri. Dan nggak cuma soal diri sendiri, fauzma juga ngajak kita buat lebih peka sama orang-orang di sekitar yang mungkin punya perjuangan hidup yang kita nggak tahu.
Lewat “Hasrat Bersyukur”, fauzma nggak cuma bikin karya seni. Dia bikin kita merenung, buat sadar bahwa nggak semua orang punya kehidupan yang mudah, tapi kita semua berhak untuk dipahami dan diberi empati. Lihat orang tidur di pinggir jalan, misalnya, pasti bikin kita mikir, “Apa yang bisa gue lakukan untuk lebih peduli?” Karya ini ngajak kita buat buka hati, bukan cuma lihat dari luar aja, tapi coba paham perjuangan mereka.
Nggak butuh karya seni yang ribet atau bahan yang mahal buat bikin kita tergerak. “Hasrat Bersyukur” justru ngebuktiin bahwa kesederhanaan itu bisa punya dampak yang besar. Cuma dari potongan kardus, fauzma berhasil menyampaikan pesan yang dalam: hidup itu mungkin nggak sempurna, tapi selalu ada yang bisa kita syukuri. Dan lebih dari itu, kita diajak buat ngelihat orang lain dengan lebih empati.
Karya ini benar-benar pas banget buat kita, generasi yang sering terjebak sama tuntutan hidup yang serba cepat dan sibuk. Kadang kita lupa buat berhenti sejenak dan bersyukur atas hal-hal kecil. Dengan “Hasrat Bersyukur”, fauzma mengingatkan kita untuk tetap stay humble, lebih banyak bersyukur, dan lebih peka sama sesama. This is not just an art piece, it’s a life lesson. Keren banget kan.?