Invasi Rusia Melambat, Namun Tidak Berhenti
Jurnalis: Rahmad
KABARBARU.CO, INTERNASIONAL-Pendudukan Rusia di Ukraina terlihat tidak menemukan ujung. Ada dugaan terjadi frustasi di militer rusia. Target empat hari untuk menguasai negara Ukraina meleset dari perkiraan. Perlawanan sengit dari militer dan sipil membuat Rusia melambat atau sedikit hati-hati untuk melanjutkan serangan skala besar. serangan keseluruhannya telah diperlambat oleh serangkaian kegagalan, termasuk kurangnya koordinasi antara pasukan udara dan darat dan ketidakmampuan untuk sepenuhnya mendominasi Ukraina.
Namun dugaan itu bisa saja keliru sebab Rusia dikabarkan secara bertahap menysup skema pada wilayah-wiyaha Ukraina yang mereka kuasai terlebih dahulu. Tetapi kekuatan penyerang lebih dari 150.000 tentara mempertahankan keunggulan besar dan mungkin menentukan dalam daya tembak saat mereka menyerang kota-kota utama.
Rusia kemungkinan telah memiKabarliki antara 2.000 dan 4.000 tentara tewas sejauh ini, kata Letnan Jenderal Scott Berrier, direktur Badan Intelijen Pertahanan, menambahkan bahwa lembaganya memiliki “kepercayaan rendah” dalam perkiraannya.
Seperti dikutip dari lama AP, Direktur CIA William Burns mengatakan kepada panel kongres Selasa bahwa Putin frustrasi dan kemungkinan akan “menggandakan” di Ukraina. Dia mengatakan itu bisa berarti “beberapa minggu ke depan yang buruk” karena pertempuran semakin intensif.
Beberapa khawatir bahwa Putin yang frustrasi dapat meningkatkan konflik dengan cara yang berbahaya. Beberapa hari setelah perang, dia menyebut prospek perang nuklir dengan mengumumkan dia telah menempatkan pasukan nuklirnya dalam siaga tinggi, meskipun pejabat AS tidak mendeteksi perubahan yang mengancam dalam postur nuklir Rusia.
“Saat dia mempertimbangkan eskalasi konflik, Putin mungkin masih tetap yakin bahwa Rusia dapat mengalahkan Ukraina secara militer dan ingin mencegah dukungan Barat dari keseimbangan dan memaksa konflik dengan NATO,” Avril Haines, direktur intelijen nasional, mengatakan kepada Kongres pada hari Selasa.