Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Faktor Orang Memilih Childfree Sebagai Pilihan

Penulis: Virgano Triadi Salam, Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (Foto: Dok/pixabay.com).

Editor:

Kabar Baru, Opini- Childfree belakangan ini ramai diperbincangkan di media massa dan media sosial di Indonesia. Childfree adalah sebuah istilah yang merujuk pada seseorang atau pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak. Mengutip dari Oxford Dictionary, childfree ialah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi tidak memiliki anak, terutama karena pilihan. Istilah ini terkenal dalam agenda feminisme yang menganggap childfree sebagai pilihan perempuan untuk menunjukkan jalan hidupnya.

Di Indonesia sendiri fenomena ini mulai tren dan bahkan telah meningkat di Indonesia. Sebagaimana yang di sorot media seorang publik figur memutuskan dan memberitahukan kepada publik bahwa dia memilih hidup childfree, sebut saja influencer dan youtuber bernama Gita Savitri yang memutuskan untuk tidak memiliki anak atau childfree. Untuk kalangan umum kita mengenal Veronica Wilson, salah satu perempuan yang berani speak up terkait dengan keputusannya untuk tidak mempunyai anak. Alasan utamanya karena pengalaman hidup, Veronica memiliki pengalaman yang tidak cukup menyenangkan dengan mendiang Ibunya. Bahkan, para penganut childfree di Indonesia telah membuat komunitas tersendiri di media sosial salah satunya di platform Twitter. Mereka memberi nama komunitas mereka dengan nama “Childfree Indonesia (@ChildfreeID)”.

Jasa Backlink & Press Release

Beberapa faktor utama yang menyebabkan seseorang memilih untuk tidak punya anak atau childfree, yakni :

  • Nilai yang dianut, Nilai-nilai yang diyakini juga bisa memengaruhi. Misalnya karena memiliki kekhawatiran dalam tumbuh kembang anak, merasa belum yakin melakukan pengasuhan yang baik dan tepat atau melihat lingkungan tumbuh kembang anak tidak ideal.
  • Hanya ingin menjalani hidup berdua bersama pasangan. Beberapa orang memilih tidak ingin memiliki anak karena takut kehilangan banyak waktu untuk menikmati hidup bahagia bersama pasangannya. Mereka yang beranggapan begini biasanya berusaha menjaga keintiman dan memfokuskan cinta hanya pada pasangan.
  • Masalah kesehatan. Mereka yang memiliki penyakit tertentu merasa khawatir jika tidak bisa membagi waktu untuk merawat anak dan dirinya sendiri.
  • Masalah finansial dari sebuah keluarga alasan seseorang melakukan childfree. Karena memiliki anak pastinya memerlukan biaya banyak sehingga dapat menimbulkan keraguan untuk memiliki anak.
  • Wanita tidak ingin bentuk tubuhnya berubah. Kehamilan, persalinan, dan menyusui dapat mengubah bentuk tubuh wanita. Inilah salah satu hal yang menyebabkan wanita memilih childfree. Dia beranggapan jauh lebih mudah untuk mempertahankan bentuk tubuh ideal jika belum pernah melahirkan.
  • Ingin lebih fokus pada karier. Banyak wanita memutuskan tidak mau punya anak karena ingin fokus pada karier. Faktor ini juga membuat mereka tidak ingin bergantung secara finansial pada pasangannya.

Childfree sendiri bukan hal yang baru, Rachel Chrastil, profesor sejarah di Universitas Xavier dan penulis buku How to Be Childless: A History and Philosophy of Life Without Children menjelaskan bahwa sejak dahulu, perempuan atau pasangan yang tidak memiliki anak sudah ada. Bahkan, pada abad ke-21, jutaan perempuan di seluruh dunia akan mencapai usia 45 tahun tanpa memiliki anak. Baik karena alasan kesehatan misalnya infertilitas, nilai filosofi, maupun karena memilih. Pada awal tahun 1500, perempuan di pedesaan dan kota di wilayah Barat Laut Eropa mulai menunda pernikahan. Semula banyak perempuan yang menikah saat umur belasan tahun, yakni usia biologis dianggap siap sebagai ibu. Namun, dominasi ini bergeser, perempuan menunda pernikahan sampai usia pertengahan 20, alasan paling umum adalah kemandirian dan tidak bergantung dengan mertua. Pergeseran itu juga membuat banyak perempuan yang akhirnya memilih tidak menikah dan tidak memiliki anak sama sekali.

Sementara itu, di Amerika, kecenderungan perempuan memilih independen dan bebas dari anak mulai subur tumbuh pada tahun 1800. Perempuan di Amerika percaya bahwa mereka dapat bekerja dan memperjuangkan kesetaraan tanpa terbebani masalah anak. Khususnya diperkotaan, perempuan dengan sukarela memilih tidak memiliki anak meskipun menikah pada usia subur. Belum lagi masalah perang, penemuan alat kontrasepsi atau kebijakan pengendalian kelahiran, serta kesadaran perempuan atas tubuhnya sendiri yang meningkat membuat tren childfree terus tumbuh. Selama empat abad belakangan, alasan seorang perempuan atau pasangan untuk memilih tidak memiliki anak pun makin beragam. Mulai dari ekonomi, faktor alam, traumatis, pencapaian karier hingga kondisi kesehatan mental.

 

*) Penulis adalah Virgano Triadi Salam, Mahasiswa Hukum Keluarga UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store