Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Lalu Lintas Hewan di Pasar Hewan Purwakarta Menurun

Kabid Keswan Kesmavet Wini Karmila bersama mantri Pasar hewan Purwakarta monitoring ke pasar hewan Purwakarta.

Jurnalis:

Kabar Baru, Purwakarta – Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang melanda Jawa Timur dan Jawa Tengah mulai berdampak di Purwakarta. Aktivitas lalu lintas hewan di Pasar Hewan Purwakarta menurun signifikan, seiring upaya antisipasi penyebaran PMK ke wilayah Jawa Barat, khususnya Purwakarta.

Dinas Peternakan dan Perikanan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta telah mengambil sejumlah langkah untuk mencegah masuknya PMK. Wini Karmila, Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Diskanak Purwakarta, menjelaskan bahwa pihaknya menerima informasi pertama terkait wabah ini dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat pada 27 Desember 2024.

Jasa Penerbitan Buku

“Kami langsung berkoordinasi dengan Balai Veteriner Subang dan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan,” ujar Wini pada Senin (6/1/2025).

Langkah awal pencegahan meliputi pemasangan poster edukasi di Pasar Hewan Purwakarta serta pelaksanaan desinfeksi pada 30 Desember 2024. Selain itu, Diskanak menerima surat imbauan dari pemerintah pusat pada 3 Januari 2025 untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran PMK.

“Kami telah melakukan vaksinasi tahun lalu. Namun, karena vaksin baru belum tersedia tahun ini, kami menggantinya dengan pemberian vitamin untuk meningkatkan imunitas ternak lokal,” tambahnya.

Wini menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap lalu lintas ternak. Dalam dua minggu terakhir, tidak ada ternak dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang masuk ke Purwakarta. Hewan yang datang dari Lampung juga harus melalui pemeriksaan ketat di Bogor sebelum diteruskan ke Purwakarta.

PMK disebabkan oleh virus yang sangat menular dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi besar. Gejalanya meliputi pincang akibat luka pada kuku, luka di mulut atau gusi, serta penurunan kondisi fisik secara drastis. Infeksi parah dapat merusak organ dalam seperti paru-paru, usus, dan hati dalam waktu kurang dari tujuh hari.

Wini mengimbau masyarakat untuk segera melapor ke Diskanak jika menemukan ternak dengan gejala PMK dan melakukan karantina selama 14 hari. “Pemberian vitamin herbal seperti air kunyit dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh ternak,” sarannya.

Sebagai salah satu pasar hewan terbesar di Jawa Barat, Pasar Hewan Purwakarta memiliki potensi risiko tinggi dalam penyebaran PMK. Oleh karena itu, penguatan biosekuriti menjadi langkah penting.

“Harapannya, masyarakat tetap waspada dan tidak ragu untuk berkoordinasi dengan kami. Dengan kerja sama semua pihak, penyebaran PMK dapat dicegah,” tutup Wini.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store