Unik! Pejabat Purwakarta Diwajibkan Sayangi Ibu Asuh, Ini Penjelasan Bupati

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Setelah sukses meluncurkan program Gerakan Ngosrek Bareng melalui surat edaran pada 7 Maret 2025 sebagai langkah menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman, Pemerintah Kabupaten Purwakarta kembali menghadirkan terobosan sosial yang menyentuh hati masyarakat.
Kali ini, Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein yang akrab disapa Om Zein akan meresmikan program bertajuk Gerakan Purwakarta Nyaah Ka Indung. Peluncuran program ini dijadwalkan berlangsung pada Jumat, 11 April 2025, bertempat di Kantor Desa Cikumpay, Kecamatan Campaka.
Menurut Om Zein, Gerakan Nyaah Ka Indung merupakan bentuk konkret perhatian para pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah (Pemda) Purwakarta terhadap kaum ibu, terutama mereka yang hidup dalam keterbatasan.
Ia menegaskan, inisiatif ini juga sejalan dengan semangat kemanusiaan dan kebudayaan yang selama ini digaungkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Melalui Gerakan Nyaah Ka Indung, setiap pejabat dari eselon II, III, dan IV, termasuk para camat, diwajibkan memiliki satu Ibu Asuh,” ungkap Om Zein dalam keterangan persnya, Rabu (9/4/2025).
Bupati menambahkan, untuk pejabat eselon IV, perhatian terhadap satu Ibu Asuh dapat dilakukan secara kolektif oleh lima orang sekaligus. Selain kalangan ASN, program ini juga mengundang partisipasi aktif dari para pimpinan perusahaan yang beroperasi di wilayah Kabupaten Purwakarta.
Adapun kriteria Ibu Asuh yang dimaksud adalah perempuan berusia 45 tahun ke atas, dengan prioritas bagi mereka yang hidup dalam kondisi sulit dan belum pernah menerima bantuan dari pemerintah.
Status pernikahan, baik janda maupun yang masih bersuami, tidak menjadi hambatan untuk menjadi penerima perhatian dalam program ini.
“Bentuk kepedulian yang diberikan bisa sangat beragam, mulai dari bantuan materi seperti uang atau bahan makanan, hingga perhatian non-materi seperti menyapa, menanyakan kabar, atau melakukan kunjungan langsung,” jelasnya.
Om Zein menekankan bahwa tindakan sederhana seperti mendengarkan dan menemani bisa membawa dampak besar bagi para ibu yang kerap terabaikan.
“Hal-hal kecil seperti itu sangat berarti. Inilah bentuk kemanusiaan yang ingin kita bangun bersama,” tutupnya.