Tokoh Agama Diminta Jadi Penjaga Harmoni di Tengah Pilkada Serentak 2024
Jurnalis: Ramdani
Kabar Baru, Jakarta– Menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024, Kementerian Agama Republik Indonesia melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) menyerukan kepada para tokoh agama untuk memainkan peran strategis dalam menjaga kerukunan antarumat. Ajakan ini bertujuan mencegah potensi ketegangan sosial yang dapat mencederai harmoni kehidupan beragama di tanah air.
Kepala PKUB, Muhammad Adib Abdushomad, menekankan pentingnya peran tokoh agama sebagai penuntun moral dan penjaga perdamaian masyarakat. Ia mengingatkan bahwa penggunaan politik identitas, apalagi jika dibungkus dengan narasi keagamaan, hanya akan memperkeruh suasana dan berpotensi memecah belah bangsa.
“Tokoh agama adalah figur panutan masyarakat. Kami berharap mereka menjadi penguat kerukunan, bukan pemantik ketidak harmonisan. Politik identitas yang mengaitkan agama dengan kepentingan politik praktis hanya akan memperburuk situasi dan mengancam persatuan bangsa,” tegas Adib.
PKUB juga mengingatkan agar tempat ibadah, simbol-simbol keagamaan, dan opini berbasis agama tidak digunakan dalam ranah politik praktis. Hal ini penting untuk menjaga netralitas agama dan memastikan tempat ibadah tetap menjadi ruang spiritual yang damai, bukan medan pertarungan politik.
“Masyarakat membutuhkan keteladanan dari tokoh agama. Suara mereka harus menjadi penggerak harmoni, bukan alat untuk menyulut konflik. Mari kita bersama menciptakan Pilkada yang aman, damai, dan bermartabat,” lanjutnya.
Selain kepada tokoh agama, PKUB juga mengimbau masyarakat untuk lebih cerdas dan kritis terhadap informasi, terutama yang bermuatan isu keagamaan. Dengan menjunjung tinggi toleransi dan memperkuat persaudaraan, masyarakat diharapkan dapat menjaga kedamaian di tengah perbedaan pilihan politik.
Sebagai agenda demokrasi besar, Pilkada serentak 2024 diharapkan tidak hanya sukses secara teknis tetapi juga menjadi momentum memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan kerukunan. Dengan kolaborasi yang baik antara tokoh agama dan masyarakat, Pilkada kali ini diharapkan menjadi teladan bagi penyelenggaraan demokrasi yang sehat dan bermartabat di Indonesia.