Partai PKB Sindir Dua Kader yang Gugat Sistem Proporsional Terbuka ke MK

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Ketua Komisi Pemilihan Umum Hasyim Asyari meminta kepada partai politik dan bakal calon legislatif untuk tidak terburu-buru menyaring suara. Pasalnya, saat ini tengah ada gugatan terhadap sistem proporsional terbuka yang tengah berjalan.
Menanggapi hal itu, Juru Bicara Milenial PKB Mikhael Sinaga menyindir dua kader partai PDI Perjuangan dan Partai Nasdem yang menggugat sistem proporsional terbuka. Keduanya yakni Demas Brian Wicaksono yang merupakan pengurus PDIP Cabang Probolinggo, dan Yuwono Pintadi, anggota Partai NasDem.
“Hal seperti ini yang merusak sistem Demokrasi kita, yang sudah membaik malah digugat ke MK supaya semakin mundur,” katanya.
Dengan adanya gugatan ini, Mikhael menilai, keduanya tidak pede. Menurutnya, mereka takut tersaingi oleh kader- kader muda berkualitas dari partai lain.
“Dengan menggunakan sistem proporsional tertutup, maka kader partai hanya akan melakukan pendekatan ke partai. Bukan kepada masyarakat langsung,” jelasnya.
Sistem proporsional tertutup, kata Mikhael, sangat mencederai demokrasi yang selama ini dibangun. Jangan sampai KPU juga terpengaruh dengan gugatan yang tidak jelas ini.
“Jangan dong kita korbankan demokrasi demi memperpanjang kekuasaan,” katanya.
Kata Mikhael, sistem proporsional tertutup memiliki sejumlah dampak negatif. Salah satunya masyarakat tak mengenali siapa yang akan mewakilinya di jajaran legislatif.
Oleh karena itu, dia menyarankan kepada dua kader tersebut agar berkordinasi dengan team pusat agar tidak terjadi miskomunikasi antar kader.
“Masyarakat seakan ‘memilih kucing dalam karung’ dengan sistem proporsional tertutup,” pungkasnya.