Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Masyarakat Wadas Ogah Maafkan Ganjar Pranowo

Masyarakat wadas
Masyarakat Desa Wadas Berkumpul di Masjid Saat Dikepung Aparat. (Foto: Suara.com).

:

KABARBARU, PURWOREJO – Merasa disiksa, masyarakat Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah membantah pernyataan Ganjar Pranowo atas permintaan maafnya sudah selesai.

Jasa Penerbitan Buku

Salah seorang warga (Masyarakat Wadas) yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan tindakan pemerintah dan aparat bukan saja membuat tidak nyaman, melainkan menyiksa masyarakat.

“Ini bukan dibuat enggak nyaman tapi disiksa,” ungkap warga (salah satu masyarakat wadas) saat dihubungi media. Rabu, (09/02/2022).

Ia menyatakan, Warga Wadas tidak bisa memaafkan dengan mudah terhadap perilaku pemerintah dan aparat yang telah mengepung dan mengintimidasi mereka. Selain itu, kedatangan sekitar 1.000-an aparat ke Desa Wadas membuat mereka ketakutan.

“Tetap warga tidak bisa menerima dengan semudah itu. Karena warga disiksa di sini kemarin sehari dan intimidasi banget,” ujarnya

Menurutnya, masayarakat Desa Wadas tidak bisa menerima perlakuan aparat yang mengepung warga saat beribadah di masjid dan menangkap 64 orang.

Saat ini, kata dia, penduduk Desa Wadas tidak berani keluar rumah. Mereka bersembunyi di dalam rumah dan mengunci pintu. Sementara, anak-anak juga tidak berani berangkat sekolah.

“Itu bukan persoalan yang enteng Ganjar Pranowo terus dengan konferensi pers minta maaf pada warga merasa dibuat nggak nyaman,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Advokasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta, Julian Duwi Prasetia menyatakan bahwa perlakuan pemerintah dan aparat terhadap warga Desa Wadas tak hanya membuat tidak nyaman, melainkan satu bentuk represi dan intimidasi.

Julian meminta agar Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi dan Ganjar Pranowo bertanggungjawab atas represi dan intimidasi tersebut.

“Tentu ini harus bertanggung jawab, Kapolda maupun Gubernur Ganjar… ini intimidasi dan represi yang diterima oleh warga. Mereka harus bertanggung jawab,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta maaf atas tingkah represif aparat ke warga Desa Wadas dengan alasan pengukuran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan proyek Bendungan Bener.

Warga Wadas menolak penambangan batu andesit untuk proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener sejak 2016 yang mencaplok lahan mereka. Penolakan tersebut kerap mendapat tekanan dari aparat kepolisian.

Pada hari Selasa (08/02) kemarin, ribuan aparat kepolisian dengan senjata lengkap dikerahkan menuju Desa Wadas. Mereka mencopot banner penolakan terhadap pembangunan Bendungan Bener dan mengejar beberapa warga sampai ke hutan

Joki Tugas

Masyarakat Desa Wadas mengatakan jika jumlah warga yang ditangkap aparat sampai saat ini terdapat kurang lebihnya sekitar 64 orang. Beberapa diantaranya merupakan anak-anak dan orang lanjut usia.

Elemen masyarakat sipil, seperti PBNU, Muhammadiyah hingga KontraS mengkritik keras langkah yang diambil kepolisian.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store