Gempar! Raja Salman Legalkan Warganya Pakai Bikini

Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, ARAB SAUDI – Saudi yang terkenal sangat konservatif kini berangsur-angsur lebih modern dan terbuka. Pengurangan beberapa struktur sosial yang ketat terjadi berkat modernisasi dan ditandai dengan adanya kebebasan berpendapat.
Dahulu kerajaan Islam sangat mengatur banyak hal, hingga persoalan privasi seperti pakaian individu, terutama kepada kaum perempuan. Namun kini tidak lagi.
Salah satu warga Arab Saudi, Asma (32), kini dapat menghabiskan waktu satu hari di Pantai Murni dekat Jeddah dengan pacarnya. Ia bahkan bisa berdansa dengan pasangannya di atas pasir putih di tepi Laut Merah, diiringi dentuman musik dari pengeras suara.

Terlihat juga pengunjung pantai berenang di perairan pirus dan para wanita mengenakan bikini. Beberapa di antaranya merokok shisha. Saat matahari terbenam, para pemain menari mengikuti musik Barat di atas panggung, dengan para pasangan berpelukan di dekatnya.
Sebagaimana diketahui, pemutaran musik di temdpat umum sempat dilarang hingga tahun 2017 dan pantai biasanya masih dipisahkan antara pria dan wanita. Perempuan juga baru diizinkan mengemudi sekitar tahun 2018.
Negara ini mengalami perubahan di bawah putra mahkota dan penguasa de facto, Mohammed bin Salman (MBS), yang berkuasa pada 2017.
Bilal Saudi, kepala acara di King Abdullah Economic City, mengatakan pantai itu menargetkan “pengunjung lokal dan turis (asing)”.