Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

BEM PTUN DIY: Jangan Jadikan Kampus Sebagai Orkestrasi Elektoral Capres 2024

Jurnalis:

Kabar Baru, Yogyakarta – akhir ini bermunculan kritik oleh sejumlah Guru Besar dari berbagai Kampus terhadap presiden dan pemerintahan Joko Widodo.

Diawali oleh sekelompok Guru Besar, dosen, mahasiswa, hingga alumni berkumpul di Balairung UGM untuk menyampaikan Petisi Bulaksumur, Rabu, 31 Januari 2024.

Jasa Backlink & Press Release

Sehari setelah UGM, civitas akademika Universitas Islam Indonesia atau UII gantian berkumpul menyampaikan kritik pada pemerintahan Presiden Jokowi di halaman Auditorium Kahar Muzakkir di Kampus Terpadu UII DI Yogyakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Jumat, 2 Februari 2024, giliran Universitas Indonesia menyampaikan ‘Seruan Kebangsaan’ kepada Pemerintah Jokowi.

Perbedaan opini di tahun politik pasti terjadi, sebagaimana yang belakangan berkembang.

Namun di tengah kemunculan kritik sejumlah kampus terhadap Presiden Joko Widodo tersebut, Koordinator Wilayah BEM PTNU DIY mengatakan ada upaya yang sengaja dilakukan untuk mengorkestrasi narasi politik tertentu demi kepentingan elektoral, dan hal itu sangat disayangkan serta patut dipertanyakan.

“Saya sangat menyayangkan jika kampus menjadi tempat orkestrasi elektoral, dan juga menyayangkan tindakan oknum yang berstatus Guru Besar melakukan kritikan semacam itu. Sesuatu seperti itu tidak dapat dibenarkan karena tidak melalui kultur dialog yang substantif dan perdebatan yang sehat,” ujarnya.

Dalam ruang kontestasi politik, strategi partisan termasuk juga dalam pertarungan opini tetap harus dibangun dalam kultur dialog yang substansif dan perdebatan yang sehat.

Koorwil BEM PTNU DIY sangat menyayangkan sikap yang diambil oleh beberapa Guru Besar diatas, dan patut dipertanyakan, kenapa hal – hal yang sifatnya sensitif seperti ini tidak dilalukan di forum akademis atau forum secara langsung oleh pihak terkait.

Dari pada itu kami mengajak masyarakat terutama civitas akademika untuk selalu menjaga atmosfer akademik yang sehat dalam bingkai kebebasan mimbar akademik yang bertanggungjawab, agar menjaga kestabilan situasi dan kondisi tetap kondusif menjelang Pemilu 2024, termasuk ikut memperbaiki suasana perbincangan agar tidak mengarah ke hal-hal yang provokatif dan intervensi. ” ujarnya.

Kritik yang dibangun oleh sejumlah kampus, terutama oleh orang yang berstatus Guru Besar tersebut menimbulkan dampak yang notabene dapat memecah belah di kalangan masyarakat.

Pasalnya hal itu dilakukan hanya beberapa hari menjelang pemilihan Presiden, harusnya sudah sejak lama civitas akademik terutama penyandang Gelar Guru besar tersebut dapat mengawal dan membuat proses demokrasi ini berjalan dengan baik.

“Sekali lagi saya mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan berita – berita yang beredar luas saat ini, dan sekiranya mari bersama – sama menjaga kodusifitas pemilu tahun 2024 ini agar berjalan dengan dam ai dan lancar,” Pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store