APPM Sebut Pernyataan Manager PTPN I Kalitelepak Soal Tebu Berserakan Tidak Masuk Akal
Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Batang tebu berserakan dilahan Perkebunan Nusantara (PTPN) 1 Regional 5 Kebun Kalitelepak, yang berlokasi di Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Jawa Timur, terus menjadi perhatian beberapa kalangan.
Ketua Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat (APPM) Kabupaten Banyuwangi, menilai jika pernyataan Manager Kebun Kalitelepak, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, tidak masuk akal.
“Apa yang disampaikan oleh Manager Kebun Kalitelepak, itu hanya mencari pembenaran saja,”ujar M. Rofik Azmy, Ketua APPM Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut Rofik, kami sudah turun kelapangan dan sudah mendokumentasi apa yang terjadi di perkebunan PTPN 1 Kebun Kalitelepak.
“Bukti – bukti sudah kita kumpulkan, besok laporan kita masukan ke Polresta dan Kejaksaan Negeri (Kejari) Banyuwangi. Bukan hanya laporan ke APH kita juga akan berkirim surat ke Menteri BUMN Bapak Erik Tohir,” terang Rofik, pria asal Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran.
Rofik berkisah, dilapangan kita temukan banyak tebu hanya dipotong buang saja, namun tidak di angkut. Menurut kami itu memang sengaja dilakukan agar kelihatan selesai atau sukses tebang di musim giling tahun 2024.
“Keyakinan kami, tebu – tebu itu sengaja ditebang buang karena musim giling tahun 2024 sudah tutup,” paparnya.
“Harapan kami, jajaran direksi dan direktur PTPN 1 Regional 5 turun kelapangan guna melihat kondisi dilapangan. Jika perlu beri tahu kami agar kami tunjukan bukti – buktinya,” pungkas Rofik.
Sebelumnya diberitakan, Manager Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 5 Kalitelepak, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, mengaku jika pihaknya sedang melakukan tebang tebu bibit untuk masa tanam 2024/2025.
Pernyataan tersebut disampaikan olehnya kepada wartawan menyusul ramainya pemberitaan soal dugaan pembiaran tebu berserakan dan banyaknya tanaman yang belum dipanen saat Pabrik Gula (PG) PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Glenmore, tutup giling.
“Kami memang masih sedang melakukan tebang tebu bibit untuk Masa Tanam 2024/2025 di lokasi kebun Kalitelepak juga kebun Mumbul,” katanya.
Kepada wartawan ia mengaku akan memberi tindakan kepada petugas dilapangan. Selain itu dirinya juga memastikan akan menebang bibit itu sampai tuntas.
“Kami pastikan tebang bibit harus tuntas, tidak ada tebangan diatas ½ meter, jika ada pasti kami beri tindakan kepada pengawas di lapang,” ujar Manager yang akrab disapa Ahsan.
Saat disinggung soal banyaknya tumpukan tebu yang belum diangkut ke Pabrik Gula, dirinya mengaku jika itu semua masih dalam proses.
“Tumpukan tebu bibit kan memang tetap proses diangkut, jika tidak selesai sore ini pasti dilanjutkan esok pagi nya untuk dibawa ke lokasi tanam PC (Plan Cane) atau tanaman tebu baru. Dan satu hal yang pasti, tebu yang ditebang saat ini adalah tebu Bibit,” terang Ahsan.
Kepada awak media Manager PTPN 1 Kebun Kalitelepak tersebut mengaku memang agak lewat umur tapi tetap dilakukan seleksi ruas agar didapatkan mata tunas terbaik.
“Salah satu ciri – ciri tebu bibit adalah masih adanya daun tebu kering (tidak diklentek) sebagai upaya menjaga kelembaban mata tunas yang akan ditanam,” paparnya.
Saat ditanya banyaknya tebu yang dipotong buang setinggi ½ meter dan masih berserakan mantan Manager PTPN 1 Kebun Kendenglembu itu menjawab jika semua akan tetap di angkut.
“Semua lasahan tetap akan diangkut untuk diseleksi sebagai bahan tanam mas. Terima kasih infonya, akan kami ingatkan lagi pada tim pengawas di afdeling,” pungkas Ahsan, melalui sambungan whastsapnya. Senin, (18/11/2024). (*)