Kasus Penodongan Senpi di Banyuwangi, APPM Minta Polisi Tetap Tegak Lurus

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Ketua Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat (APPM) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, meminta agar kepolisian tetap tegak lurus dalam menangani kasus penodongan pistol yang dilakukan oleh salah satu kontraktor Banyuwangi, kepada Juru Parkir (Jukir) beberapa hari lalu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh M. Rofiq Azmy, Ketua APPM Banyuwangi, kepada wartawan pada Rabu, (6/11/2024).
“Polisi harus tegak lurus dalam menangani kasus aksi koboy yang dilakukan oleh MM, yang merupakan salah satu kontraktor kepada Jukir di Banyuwangi,” katanya.
Menurut Rofik, sapaan akrab Ketua APPM Banyuwangi, apa yang dilakukan oleh MM, ini merupakan aksi yang tidak baik dan membahayakan masyarakat. Jangan sampai nanti betul – betul ada korban beneran.
“Polisi dan TNI saja tidak serta main todong – todong Senjata Api (Senpi). Lha ini hanya seorang kontraktor sudah kayak preman main todong – todongan Senpi hanya kepada seorang Jukir,” ujarnya.
Oleh karena itu, kata Rofik, Polisi harus mengusut tuntas tentang Senpinya agar kejadian serupa tidak terulang lagi di Banyuwangi. Kita sangat sepakat menjaga Bumi Blambangan ini kondusif bersama – sama. Namun jangan karena ulah satu orang yang bergaya sok preman nama Banyuwangi menjadi tidak baik.
“Kami mendorong supremasi hukum di tegakan di Banyuwangi. Polisi harus tegak lurus jangan sampai kasus MM, menjadi preseden buruk dalam penegakan hukum di Banyuwangi ini,” papar Rofik, pria asal Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran.
Rofiq, juga mengungkapkan jika antara MM dan Jukir sudah berdamai namun perdamaian itu bukan berarti menghentikan kasus tersebut.
“Perdamaian itu bukan berhati harus menghentikan kasus aksi koboy yang dilakukan oleh MM,” pungkas Ketua APPM Banyuwangi, Rofiq Azmy. (*)