Banjir Kabupaten Sorong: Ribuan Warga Terdampak, Pemerintah dan Relawan Bergerak
Jurnalis: Afi Ibrahim
Kabar Baru, Kabupaten Sorong – Banjir besar melanda Kabupaten Sorong dan menimbulkan dampak luas di sejumlah distrik.
Berdasarkan data PC GP Ansor Kabupaten Sorong, sedikitnya 1.172 jiwa dari 290 KK di Distrik Aimas dan 441 jiwa dari 180 KK di Distrik Mariat terdampak langsung. Sementara di Distrik Mayamuk, satu warga dilaporkan meninggal dunia.
Sebagai respons cepat, dapur umum didirikan di Gedung PCNU Kabupaten Sorong yang menjadi pusat koordinasi bantuan dan distribusi logistik.
Posko induk ini dikelola oleh GP Ansor, Fatayat NU, serta sejumlah lembaga mitra.
Instruksi Wakil Bupati dan PCNU
Wakil Bupati Sorong sekaligus Rois Syuriah PCNU Kabupaten Sorong, H. Sutejo, langsung menginstruksikan GP Ansor dan Fatayat NU membentuk Tim Tanggap Cepat Banjir.
Tim tersebut bertugas melakukan evakuasi, pendataan, distribusi bantuan, hingga pemulihan pascabencana.
Menindaklanjuti instruksi tersebut, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Sorong menggerakkan kader Fatayat untuk terlibat aktif dalam pengelolaan dapur umum.
Para kader menyiapkan makanan bagi warga terdampak sebagai bentuk kepedulian sosial.
H. Sutejo juga menyampaikan keprihatinan terhadap petani yang terdampak banjir, khususnya di wilayah Aimas. Pemerintah daerah telah melakukan normalisasi sungai sebagai langkah awal pemulihan.
Kunjungan Gubernur Papua Barat Daya
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, turut mengunjungi Posko Induk di Gedung PCNU serta meninjau langsung lokasi banjir di Mariat Pantai. Ia menegaskan bahwa normalisasi sungai merupakan solusi utama untuk mencegah banjir berulang di masa mendatang.
“Kami akan berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan pusat untuk mempercepat proses normalisasi sungai dan pemulihan infrastruktur,” ujar Elisa Kambu.
Relawan Gabungan dan Distribusi Bantuan
Sebanyak 96 relawan dari berbagai organisasi, antara lain Fatayat NU, Banser, IPNU, IPPNU, Muhammadiyah, YAKESMA, PMI, Komunitas Pecinta Kopi Hitam, serta Pramuka Peduli dikerahkan membantu warga.
Koordinasi lapangan dilakukan secara terpadu agar bantuan menjangkau titik-titik terdampak dengan cepat dan merata.
Hingga saat ini, lebih dari 2.000 bungkus nasi telah didistribusikan ke sejumlah lokasi rawan banjir, termasuk Jl. Terong, Jl. Sledri, dan Mariat Pantai.
Dapur umum yang dikelola Fatayat NU bersama mitra organisasi menjadi tulang punggung pemenuhan kebutuhan pangan warga selama masa tanggap darurat.
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







