Dampak Artificial Intelligence (AI) Pada Profesi Akuntan

Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini- Perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat menuntut segala bidang profesi untuk terus mengembangkan cara bekerja dengan cepat dan tepat agar tidak tertinggal oleh zaman serta dapat mencapai tujuan dengan efisien. Begitu pula dengan bidang Akuntansi, sebuah cabang ilmu dari ekonomi, mempelajari berbagai macam analisis keuangan. Dengan teknologi yang semakin modern menuntut agar akuntansi dapat lebih memanfaatkan teknologi. Hal itu terbukti adanya Artificial Intelligence (AI) yang marak diperbincangkan dalam akuntansi.
Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bidang studi mengenai pemikiran-pemikiran cerdas yang dapat digunakan sebagai bentuk untuk melakukan sebuah perhitungan. Perhitungan-perhitungan yang dilakukan oleh AI bertujuan untuk menciptakan sistem komputerisasi yang lebih terkendali, memudahkan pekerjaan bagi penggunanya, dan menganalisis suatu permasalahan. Namun, AI masih memunculkan pro dan kontra dalam implementasi di bidang akuntansi karena kurangnya informasi yang memadai.
Akuntansi adalah instrumen penting untuk mewujudkan akuntabilitas, untuk itu, dalam berbagai kondisi, akuntansi dan profesi akuntan tidak boleh tertinggal dan ditinggalkan. Ilmu akuntansi dan profesi akuntan harus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan, mempunyai visi ke depan – predictive, sehingga memberikan manfaat serta terus up-to date dan relevan, namun juga harus terhubung dengan dunia. Artificial intelligence sudah mulai digunakan dalam dunia akuntansi dan juga mulai diterapkan dalam beberapa bidang, contohnya Audit, Manajemen Risiko, Rekonsiliasi Vendor, Peraturan Penyesuaian dan Pelaporan, serta Analisis Trend.
Artificial Intelligence memberikan dampak signifikan terhadap profesi akuntan, diantaranya adalah :
- Profesi Akuntan harus meningkatkan kompetensi di bidang teknologi digital agar dapat mengoptimalkan penggunaan kecerdasaan buatan yang dimiliki oleh perusahaan.
- Profesi Akuntan dituntut memiliki kompetensi dan ketrampilan dalam teknologi digital terutama dalam bidang akuntansi, pengauditan dan manajemen keuangan.
- Permintaan terhadap jasa profesi akuntan di bidang teknis akan semakin berkurang, hal ini dikarenakan telah tersedianya software akuntansi berbasis cloud accounting dan software audit berbasis caseware.
Kecerdasan Buatan sangat penting untuk masa depan profesi akuntansi dan audit. AI adalah alat vital yang akan menyediakan para profesional ini dengan alat yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pekerjaan profesi akuntan. Tugas membuat pembukuan atau tugas yang digerakkan oleh proses lebih cenderung diganti dengan teknologi otomatis daripada spesialisasi bernilai lebih tinggi yang melibatkan professional judgment.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Profesi Akuntan dalam menghadapi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) antara lain :
- Awareness
Menjadi aware terhadap perkembangan kecerdasan buatan dengan melihat kesempatan yang akan muncul.
- Education
Memberi tekanan pada institusi pendidikan untuk membuat kurikulum yang relevan bagi mahasiswa akuntansi untuk menyesuaikan dengan konektivitas digital, mengadakan pelatihan pelatihan tertentu seperti pelatihan koding, membuat cloud computing untuk keperluan real time accounting.
- Professional Development
Meningkatkan kinerja organisasi profesi beserta program-program pengembangan profesionalnya untuk melakukan presentasi online maupun face-to-face tentang perkembangan kecerdasan buatan dan bagaimana hal tersebut dapat berdampak bagi anggota organisasi profesi.
- Reaching Out
Akuntan kurang memiliki kontrol atas data-data, serta Environmental accounting sangat bergantung pada informasi fisik yang diperoleh di bawah tanggung jawab para engineers
*) Penulis adalah Trisnayanti, Mahasiswi Teknik Informatika Universitas Pamulang.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co