Pengaruh Bahasa Dalam Mempengaruhi Cara Kita Mengelola Emosi
![](https://kabarbaru.co/wp-content/uploads/2024/12/IMG-20241214-WA0002.jpg)
Editor: Bahiyyah Azzahra
Penulis : Salma Rafifa Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Kabar Baru, Opini – Bahasa dapat dikatakan sangat mempengaruhi psikologi manusia karena merupakan cara utama untuk berkomunikasi. Kata-kata dan kalimat yang digunakan setiap hari dapat menimbulkan tekanan atau memberikan dukungan emosional kepada orang lain.
Bahasa dapat mempengarhuhi perasaan dan persepsi kita. Bagaimana kita melihat dan merespon situasi dipengaruhi oleh kata-kata yang kita gunakan dalam komunikasi sehari-hari. Misalkan bagaimana istilah “tekanan” dan “tantangan” dapat berpengaruh secara berbeda saat menghadapi situasi yang serius.
Orang yang menerima kata-kata negatif atau kritik dapat merasa stres dan cemas. Misalnya kritik yang tidak konstruktif atau komentar yang kasar dapat melemahkan kepercayaan diri seseorang dan meningkatkan stresnya. Sebaliknya, kata-kata yang positif dan mendukung dapat memperbaiki kesehatan mental. Bisa juga meningkatkan mood dan motivasi seseorang dengan berkomunikasi dengan cara yang ramah dan bermanfaat.
Dengan kosakata yang tersedia dalam bahasa, orang dapat mengungkapkan dan memahami perasaan mereka. Seseorang cenderung lebih baik mengendalikan dan mengomunikasikan emosi mereka ketika mereka memiliki kata-kata untuk mengekspresikannya. Misalnya, mengatakan “sedih” tidak selalu menimbulkan perasaan yang sama dengan mengatakan “tertekan”.
Bahasa dapat membentuk emosi, ingatakan, dan komunikasi. Kata-kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu peristiwa dapat menarik ingatan seseorang dengan emosi tertentu. Misalnya orang cenderung mengingat kenangan bahagia jika mereka menggambarkannya dengan cara yang positif. Namun, jika mereka menggambarkannya dengan cara yang negatif, itu dapat membuat kenangan mereka terasa menyakitkan.
Bahasa juga dapat menggambarkan perasaan seseorang. Ketika seseorang mengatakan “aku marah” itu bukan hanya ekspresi bahasa, tetapi juga gambaran dari keadaan emosional yang sedang mereka alami. Cara kita berbicara tentang emosi juga mempengaruhi bagaimana kita merasakannya. Kita jadi menganggap kemarahan sebagai sesuatu yang salah. Hal tersebut dapat membantu seseorang mengelola emosi mereka dengan konstruktif.
Selain kata-kata, penyampaian emosi sangat dipengaruhi oleh suara dan cara bahasa yang digunakan. Nada yang lembut dapat menyampaikan kasih sayang, sementara nada yang tinggi atau kasar dapat membuat lawan bicara takut. Selain itu, lingkungan sosial dimana bahasa digunakan juga dapat mempengaruhi cara orang membaca kata-kara secara emosional.
Bahasa yang digunakan seseorang yang bilingual; tergantung pada hubungan pribadi mereka dengan masing-masing bahasa, dapat mempengaruhi perasaan mereka. Misalnya ketika seseorang menggunakan kata “ibu” dalam bahasa Indonesia perasaan mereka mungkin lebih kuat daripada ketika mereka menggunakan kata “ibu” dalam bahasa Inggris.
Dapat disimpulkan bahwa hubungan antara emosi dan bahasa sangat kompleks dan beriringan satu sama lain. Bahasa tidak hanya membentuk cara kita berkomunikasi, tetapi juga membentuk cara kita merasakan dan memahami perasaan kita sendiri dan orang lain. Dengan memahami bagaimana bahasa mempengaruhi perasaan, orang dapat lebih baik dalam mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang lebih emosional.