IKA PMII Kalbar Sukses Gelar Halal Bihalal, Suib: Pertemuan Ini Membawa Kontribusi Lebih

Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
Kabar Baru, Pontianak– Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA-PMII) Provinsi Kalimantan Barat sukses menggelar Halal Bihalal dan sarasehan bersama 3 Guru besar Pergerakan di Ballroom Garuda Hotel Pontianak, Sabtu (11/6/2022) Malam.
Tambahan informasi, turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum IKA-PMII Kalbar Suib, S.E, M.Si, Ketua DPW PKB Kalbar Mukyadi Tawik, ME, Kabag Tata Usaha Kementerian Agama Provinsi Kalbar H. Kaharudin, S.Ag.
Selain itu, juga dihadiri oleh 3 Guru Besar IAIN Pontianak yakni Prof. Dr. H. Zaenudin H. Prasojo, MA, MA, Prof. Dr. Ibrahim, MA, Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag., serta Alumni PMII Se-Kalbar.
Ketua IKA-PMII Kalbar, Suib menyampaikan apresiasinya atas kehadiran 3 Guru Besar yang juga merupakan alumni PMII.
“Kita patut berbangga karena memiliki 3 Guru Besar yang ketiga-tiganya merupakan alumni dari PMII dan menjadi Profesor di IAIN Pontianak,” kata Suib saat memberikan sambutan.
Selain itu, Ia mengungkapkan bahwa dengan adanya guru besar dihadapan kita kali ini patut kita syukuri dan menjadi motivasi besar bagi generasi penerus PMII.
“Ini merupakan suatu hal yang harus disyukuri dan tentunya menjadi motivasi bagi para kader untuk bisa sukses dalam karir seperti beliau-beliau ini,” ungkapnya.
Anggota DPRD Provinsi Kalbar ini juga menjelaskan, adanya kegiatan Halal Bihalal dan Sarasehan kali ini bisa mampu merajut ukhuwah persatuan serta silaturrahim diantara sesama warga dan kader pergerakan baik yang senior maupun junior.
“Melalui pertemuan seperti ini mampu membawa IKA-PMII Kalbar berkontribusi lebih dalam berbagai sektor kepemimpinan disetiap tingkatan dan level,” jelasnya.
Sementara itu, kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan bersama 3 guru besar. Guru Bidang Ilmu Hadist, Prof. Dr. KH. Wajidi Sayadi, M.Ag menuturkan, tips untuk mencapai sesuatu keberhasilan dengan memiliki upaya komitmen yang tinggi dan bersungguh-sungguh.
“Hal ini sering saya sampaikan kepada adik-adik bahwa Man Jadda Wajada yang maknanya adalah barangsiapa yang bersungguh-sungguh pasti akan mendapat. Oleh karena itulah nama Wajidi diambil dari sana. Perkataan itu bermakna perlunya kesungguhan dan tidak cukup hanya sekedar kemauan yang nantinya dari kesungguhan tersebut kelak menjadi tolak ukur dalam mencapai apa yang kita cita-citakan,” tutur Prof Wajidi.
Ia menjelaskan bahwa, penting sebagai seorang kader untuk terus memiliki rasa percaya diri untuk mendapatkan sesuatu.
“Kepercayaan diri itu harus diiringi dengan kerja keras dan kesungguhan. Inilah merupakan substansi dari makna pergerakan,”jelasnya.
Prof. Dr. H. Zaenudin H. Prasojo, MA, MA selaku Guru Besar bidabg ilmu Studi Agama-agama IAIN Pontianak juga mengungkapkan, perlu adanya afirmasi serta percepatan potensi kader-kader muda PMII sehingga bisa melampaui apa yang sudah dicapai oleh para Guru Besar.
“Kami para akademisi dikampus ditugaskan untuk mencetak kader-kader generasi masa depan. Mari kita bersatu dan sinergi dalam mengelola berbagai potensi yang dimiliki oleh PMII,” ungkapnya.
Selain itu, Prof. Dr. Ibrahim, MA menambahkan, pengalaman sebagai salah seorang anak kampung dari pedalaman Kalimantan Barat yang menjadi Profesor di kemudian hari. Ia menyampaikan bahwa siapapun dan dari latar belakang apapun termasuk anak kampung memiliki potensi dan kesempatan yang sama dalam meraih apa yang diinginkan.
“Kunci mencapai sebuah keberhasilan adalah jangan pernah untuk berhenti bergerak dan berjuang karena bergerak dan berjuang merupakan bagian dari kehidupan,” tutur Prof. Ibrahim