Tugu Keris Aryawiraja :Sebagai Potensi  Besar Strategi Jangka Panjang

Editor: Bahiyyah Azzahra

Kabar Baru, Kolom – emerintah Kabupaten Sumenep pada 30 Januari 2025 telah meresmikan Tugu Keris Arya Wiraraja oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon yang berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Pragaan, tepat di antara perbatasan kabupaten Sumenep dan Pamekasan. Pembangunan Tugu keris Arya wiraraja ini bertujuan untuk memperkuat identitas daerah Sumenep sebagai kota keris serta Sebagai  penghormatan kepada para leluhur. Selain berfungsi sebagai simbol budaya, tugu ini juga diharapkan menjadi pusat seni, ekonomi, dan pariwisata yang mampu menarik wisatawan domestik atau mancanegara yang tertarik dengan sejarah Indonesia dan budaha Indonesia. Di tugu keris arya Wiraraja tersedia fasilitas seperti rest area, galeri, dan pusat kuliner.

Pembangunan Tugu Keris Arya Wiraraja ini, meskipun disambut antusias sebagai ikon baru dan bentuk penghormatan terhadap leluhur, menuntut evaluasi mendalam tentang efektivitasnya.  Keberadaan monumen megah ini tidak otomatis menjamin peningkatan pariwisata dan perekonomian lokal.  Efektivitasnya bergantung pada strategi jangka panjang yang terintegrasi dan komprehensif.

Pembangunan Tugu Keris Arya Wiraraja di Sumenep lebih dari sekadar proyek infrastruktur, ia merupakan investasi jangka panjang yang bertujuan untuk mengangkat citra daerah,  mendorong pariwisata,  dan melestarikan warisan budaya.  Namun,  keberhasilan investasi ini tidak otomatis terwujud.  Perencanaan yang matang dan strategi yang terintegrasi menjadi kunci keberhasilannya.

Potensi Tugu Keris Arya Wiraraja ia merupakan investasi jangka panjang yang bertujuan sebagai penggerak peningkatan periwisata dan ekonomi yang sangat besar.  Ia dapat menarik wisatawan yang tertarik pada sejarah dan budaya, mendorong pertumbuhan UMKM lokal,  dn melestarikan seni pembuatan keris.  Namun, potensi ini hanya akan terwujud jika dibarengi dengan beberapa hal penting.

Pertama, Promosi dan pemasaran yang efektif sangat penting.  Tugu Keris Arya Wiraraja perlu dipromosikan secara luas,  baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional,  dengan memanfaatkan berbagai platform media.  Kedua, integrasi dengan sektor ekonomi kreatif sangat penting.  UMKM lokal perlu dilibatkan secara aktif dalam pengembangan kawasan wisata di sekitar tugu keris, dengan menyediakan produk-produk kerajinan khas Sumenep.  Ketiga, infrastruktur pendukung perlu ditingkatkan.  Aksesibilitas ke lokasi tugu perlu dipermudah, dan fasilitas pendukung seperti tempat parkir,  toilet,  dan area istirahat perlu disediakan.

Keempat, Pelestarian budaya pembuatan keris harus menjadi prioritas.  Pembangunan tugu ini harus diiringi dengan upaya untuk melestarikan seni pembuatan keris,  memberdayakan para empu keris, dan mentransfer pengetahuan kepada generasi muda.  Kelima,  pengembangan sumber daya manusia (SDM) juga sangat penting.  Pelaku usaha lokal perlu diberikan pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.

Kesimpulannya, Tugu Keris Arya Wiraraja memiliki potensi besar untuk menjadi ikon wisata dan penggerak ekonomi Sumenep.  Namun, efektivitasnya bergantung pada strategi jangka panjang yang terintegrasi dan komprehensif, meliputi promosi, integrasi ekonomi kreatif,  infrastruktur, pelestarian budaya, dan pengembangan SDM.  Tanpa strategi yang tepat,  Tugu Keris Arya Wiraraja hanya akan menjadi monumen megah yang kurang berdampak bagi masyarakat Sumenep.

*) Penulis adalah Amalia Putri (Administrasi Publik Fisip Unija Sumenep)