Ribuan Mahasiswa Demo Istana, Minta Jokowi Berhenti Endors Capres 2024

Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Afiq Naufal, Sekretaris Jendral (Sekjend) Serikat Mahasiswa (SEMA) Universitas Paramadina dua puluh lima tahun reformasi adalah bentuk perlawanan kepada oligarki untuk menyelamatkan masa depan anak bangsa Indonesia.
Sebagaimana dalam pers rilis yang do terima oleh tim redaksi Afiq Naufal sebagai Sekjen SEMA Universitas Paramadina menjelaskan 25 Tahun Reformasi tidak saja soal-soal yang menyangkut konfrontasi antara kekuasaan dengan mahasiswa sebagai parlemen jalanan.
“Tapi masa depan generasi bangsa ini di mana kekuasaan selalu mengambil langkah yang sangat menyedihkan untuk generasi kita”, ujar Afiq Naufal.
Dengan membiarkan seluruh kebijakan bergantung kepada kepentingan oligarki maka telah mengambil seluruh masa depan anak bangsa.
“Membiarkan investasi terbuka selebar-lebarnya tanpa pertimbangan AMDAL lagi lewat Perpu Cipta Kerja maka mengancam kami generasi muda. Lewat dibungkam nya kebebasan berpendapat kami sebagai mahasiswa maka dimatikannya pula peradaban kebenaran dalam bangsa ini”, tegas Afiq Naufal.
Dia menyampaikan dengan adanya Perpu Cipta Kerja hal ini menjadi ancaman bagi generasi muda dalam kebebasan berpendapat.
Ide Reformasi Sejatinya adalah ide tentang mengembalikan suara bangsa ini kembali kepada masyarakat bukan segelintir orang.
Ide reformasi adalah ide tentang kebebasan sipil dari militeristik. Ide reformasi adalah ide tentang penumpasan tirani.
“Mahasiswa harus melawan atas nama generasinya, atas nama kebebasannya, atas nama kemerdekaannya sebagai manusia, melawan atas nama kebenaran, atas nama Rakyat Indonesia” jelasnya.
“25 Tahun Reformasi adalah perlawanan kepada oligarki untuk menyelamatkan masa depan penerus bangsa Indonesia,” tutup Afiq Naufal, Sekjend SEMA Universitas Paramadina.