Resmi! Suntik Dana 5,7 Triliun, Abu Dhabi Jadi Investor GoTo

Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, INTERNASIONAL – GoTo Group, ekosistem digital yang mengklaim terbesar di Indonesia, menandatangani perjanjian dengan anak usaha Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), yang menjadikan ADIA memimpin penggalangan dana pra-IPO GoTo dengan investasi sebesar US$ 400 juta atau setara dengan Rp 5,7 triliun (kurs Rp 14.300/US$).
Transaksi tersebut menjadi investasi pertama oleh Departemen Private Equities ADIA ke dalam perusahaan teknologi Asia Tenggara, dan sekaligus investasi terbesarnya di Indonesia.
Adapun GoTo, entitas gabungan Gojek dan Tokopedia, saat ini dalam proses untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) yang belum ditentukan timeline-nya, tetapi informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan di awal tahun depan.
Dalam pernyataan resmi GoTo, manajemen menyebutkan bahwa ADIA akan menjadi investor terbaru yang masuk ke dalam daftar investor global di GoTo saat ini.
Beberapa investor GoTo yang sudah lebih dahulu masuk yakni Alibaba Group, Astra International, Facebook, Global Digital Niaga (GDN), Google, KKR, PayPal, Sequoia Capital India, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent dan Warburg Pincus.
Dalam kesempatan yang sama, Hamad Shahwan Al Dhaheri, Direktur Eksekutif Departemen Private Equities ADIA, menyatakan investasi di GoTo sejalan dengan berbagai tema investasi utama, termasuk pertumbuhan ekonomi digital di negara-negara Asia Tenggara yang berkembang pesat.
GoTo adalah ekosistem digital yang diklaim terbesar di Indonesia yang dibangun dari merek Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial.
GoTo Group menghasilkan lebih dari 1,8 miliar transaksi pada tahun 2020 dengan total nilai transaksi bruto (GTV) sebesar lebih dari US$ 22 miliar atau setara dengan Rp 315 triliun.