Karena Squid Game, Pabrik Garmen dan Saham Netflix Meroket!
Jurnalis: Alberto Salim
KABARBARU, INTERNATIONAL – Squid Game, serial produksi Korea Selatan yang disiarkan di Netflix, menjadi fenomena global. Serial ini telah ditonton oleh sekitar 142 juta orang sejak tayang perdana pada 17 September 2021 lalu, ini adalah rekor tertinggi.
Squid Game membawa berkah luar biasa buat Netflix. Pada semester I-2021, pelanggan Netflix hanya bertambah 5,5 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun berkat Squid Game, pelanggan Netflix bertambah 4,38 juta hanya pada kuartal III-2021.
Hasilnya, harga saham Netflix melonjak 8,94% sepanjang kuartal III-2021. Pada penutupan perdagangan akhir pekan ini, harga saham Netflix berada di US$ 664,78, tertinggi sepanjang masa.
Namun berkah Squid Game tidak hanya dirasakan di pasar keuangan. Sektor riil pun bergilat karena serial ini.
Kegandrungan masyarakat dunia terhadap Squid Game membuat pesanan training (tracksuit) hijau berlabel made in Korea meroket. Apalagi Halloween semakin dekat, tracksuit ini bisa dipakai untuk pesta kostum atau berkeliling lingkungan meminta permen (trick or treat).
Tidak hanya training hijau, pakaian merah jambu yang dipakai para pemeran antagonis di Squid Game pun banyak dicari. Pakaian ini bahkan dipakai para pengawas tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Indonesia.
Tingginya permintaan membuat sektor tekstil dan garmen Negeri Ginseng kembali bergairah. Padahal sektor ini sebelumnya sempat ‘mati suri’.
Kim mengaku biasanya memperoleh hasil penjualan rata-rata KRW 1,5 miliar (Rp 18,01 miliar) setiap tahunnya. Namun gara-gara pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), penjualan anjlok hingga hanya tersisa sepertiga.
“Hampir dua tahun masa pandemi benar-benar sulit bagi perusahaan pakaian. Namun Squid Game, yang menjadi sensasi global, membuat pesanan membanjir,” kata Lee Seong-ro, Wali Kota Seongbuk, seperti dikutip dari Reuters.
Seongbuk adalah pusat pabrik garmen dan tekstil di Korea Selatan. Dari 2.144 perusahaan di daerah itu, 70% di antaranya bergerak di industri tekstil dan garmen.