Mahasiswa Indonesia di Tunisia Luncurkan Program Celengan Ganjar
Jurnalis: Faisol Bin Ali
Kabar Baru, Tunisia – Mahasiswa Indonesia di Tunisia meluncurkan program Celengan Ganjar sebagai bentuk kampanye sehat mendukung Ganjar-Mahfud.
Kegiatan tersebut digelar secara blusukan di kawasan Ibu Kota Tunis, Tunisia wilayah tempat tinggal para mahasiswa.
Nata Sutisna, Penggagas Celengan Ganjar sekaligus mahasiswa Indonesia di Tunisia mengatakan program Celengan Ganjar lahir dari pengalaman pribadinya beberapa tahun lalu ketika ia dibantu oleh berbagai pihak tatkala membutuhkan biaya tiket pesawat untuk bisa berangkat kuliah ke Luar Negeri.
“Program Celengan Ganjar ini sejujurnya berangkat dari pengalaman pribadi. Tepatnya beberapa tahun lalu, ketika saya dinyatakan lulus di Perguruan Tinggi Tunisia, namun saat itu saya tidak punya dana untuk tiket pesawat. Pada momen itulah saya mendapat bantuan dari banyak pihak. Mereka bergotong-royong, patungan sehingga saya bisa berangkat ke Tunisia untuk kuliah. Pengalaman berharga ini yang membuat saya merasa terpanggil menggagas Celengan Ganjar”, ujar Nata, pemuda asal Purwakarta, Jawa Barat.
Nata menyebut, Celengan Ganjar lahir dari ketulusan para mahasiswa Indonesia di Tunisia yang berharap pemimpin Indonesia ke depan dapat berpihak pada 270 juta lebih rakyat Indonesia. Meskipun, tambah Nata, bantuan dari para mahasiswa tersebut sangat pas-pasan.
“Kami menyadari bahwa dana yang kami miliki sangat pas-pasan dan terbatas. Namun, kami yakin, kekuatan gotong-royong yang lahir dari ketulusan rakyat akan mampu membawa kemenangan. Bahkan, Indonesia merdeka lahir dari prinsip gotong-royong.
Maka itu, dengan Celengan Ganjar inilah, kami sampaikan bahwa Pak Ganjar dan Pak Mahfud adalah pemimpin yang didambakan oleh rakyat, yang paham persoalan rakyat, dan berpihak pada kepentingan rakyat”, kata Nata bersemangat.
Nata juga menyebut biaya politik Indonesia yang mahal, memungkinkan calon Presiden atau calon Wakil Presiden berhutang pada oligarki.
Hutang itulah, kata Nata, yang menyebabkan kebijakan pemerintah tidak berpihak pada wong cilik, namun berpihak pada borjuis.
“Kami yakin, Pak Ganjar dan Pak Mahfud sebagai sosok yang lahir dari keluarga sederhana dan punya rekam jejak lengkap memimpin rakyat, adalah pasangan yang paling siap meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi. Sebab itu, kami tidak mau di momen Pemilu ini Pak Ganjar dan Pak Mahfud sampai pinjam uang sana-sini, apalagi berhutang pada oligarki. Karena kami takut, dengan berhutang, kebijakan yang mereka buat nanti akan berpihak pada kepentingan oligarki yang mereka hutangi. Maka, biarkan kami buka celengan, gotong-royong patungan mengantarkan Pak Ganjar dan Pak Mahfud menjadi pemimpin Indonesia yang mampu menangkap dengan jernih suara kebangsaan, suara-suara wong cilik”, tegas Nata yang juga aktivis NU Tunisia.
Nata juga menyebut Celengan Ganjar ini akan menjadi energi baru bagi Ganjar Pranowo, sehingga ia dapat menghapus politik liberal yang menghalalkan berbagai cara untuk memperoleh kekuasaan.
Begitu pun praktik politik uang yang masih merajalela, tambah Nata, sesungguhnya tidak mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Celengan Ganjar ini juga menjadi sebuah seruan untuk Say No to Money Politic, katakan tidak pada politik uang. Para capres atau caleg yang ngasih uang ke rakyat, atau menyuap rakyat untuk memilih yang bersangkutan, itu tidak diperbolehkan, karena itu namanya money politic. Namun, kalau dana dari rakyat, lalu disalurkan untuk membantu capres atau caleg berkampanye sehat, baru itu dibenarkan oleh undang-undang, selama nominalnya sesuai dengan peraturan. Maka, yuk kita bangun tradisi asli bangsa kita, yaitu tradisi gotong-royong, terutama dalam politik”, kata Nata yang juga Juru Bicara World for Ganjar-Mahfud.
Nata mengatakan setelah blusukan ke tempat tinggal para Mahasiswa Indonesia di Tunisia, ia melihat harapan baru mengenai kepedulian generasi muda terhadap masa depan Indonesia.
Ia menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang telah membantu menyukseskan program Celengan Ganjar.
“Tatkala saya blusukan ke rumah mahasiswa membawa Celengan Ganjar, saya melihat ada harapan baru, karena ternyata generasi muda kita saat ini punya kepedulian terhadap masa depan Indonesia. Terima kasih banyak saya haturkan pada teman-teman semua yang telah menyumbang. Ini bukan tentang Ganjar, juga bukan tentang Mahfud, namun ini tentang mempertaruhkan harkat dan martabat bangsa”, Jelas Nata.
Diketahui, dana yang terkumpul melalui Celengan Ganjar ini akan disalurkan melalui platform gotongroyongrakyat.id, yang telah disediakan oleh Tim Pemenangan dari Ganjar-Mahfud.
“Dana yang terkumpul akan kami salurkan melalui gotongroyongrakyat.id, platform yang disediakan oleh Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud. Harapannya, dana ini bisa bermanfaat buat Pak Ganjar blusukan plus, menyerap aspirasi rakyat, suara penuh harapan bagi kemajuan bangsa dan negara”, pungkas Nata.
Nata Sutisna pun mengajak semua pihak di berbagai belahan dunia untuk membuka Celengan Ganjar sebagai gerakan rakyat untuk Indonesia unggul. Sehingga, kata Nata, kedaulatan sepenuhnya bisa diraih oleh rakyat, tanpa terkecuali.