Kahmi Britania Raya Bersama ICMI Chapter UK Bahas Kerusuhan di Inggris

15/08/2024 - 10:46
|
Subscribe

Kabar Baru, London – MP Kahmi (Majelis Perwakilan Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam) di Britania Raya bersama ICMI Chapter UK (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia) menggelar diskusi publik merespon kerusuhan di UK (United Kingdom), pada Sabtu, 10 Agustus 2024 waktu setempat.

“Dialog ini dilatarbelakangi oleh keresahan teman-teman Kahmi atas kerusuhan yang terjadi di United Kingdom belakangan ini.” Ujar Teja Sukmana, Ketua MP Kahmi Britania Raya.

Mengangkat topik dinamika identitas muslim dan kerusuhan sosial di United Kingdom, diskusi ini menghadirkan tiga narasumber yakni Ketua ICMI Chapter UK Ezri Hayat, Ph.D., mahasiswa Ph.D University of Oxford Abid Adonis, dan Dosen Sampoerna University Ferdiyan Ananta sekaligus mahasiswa Ph.D. di Universitas Islam Internasional Indonesia.

Diskusi publik yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga jam ini membahas tentang latar belakang sosial kerusuhan yang terjadi di UK, sejarah masuknya imigran muslim di UK dan partisipasi politik mereka, serta bagaimana peran ruang digital dalam mempengaruhi konflik yang tengah berlangsung tersebut.

Kerusuhan di UK
Kerusuhan yang terjadi di UK dipicu oleh adanya disinformasi terkait pelaku penusukan terhadap sekelompok anak-anak yang tengah mengikuti kelas menari pada 29 Juli 2024 lalu di Southport, Merseyside, United Kingdom. Disinformasi tersebut menyebut pelaku adalah Ali Al-Shakati yang seorang imigran muslim di UK.

Disinformasi tersebut menyebabkan kerusuhan dan meningkatnya Islamophobia di UK.

Otoritas setempat kemudian mengumumkan bahwa pelaku merupakan seorang warga negara Inggris yang berasal dari Cardiff, Wales bernama Axel Muganwa Rudakubana. Alex merupakan anak dari pasangan suami istri yang berasal dari Rwanda dan bukan merupakan seorang muslim.

Turut hadir dalam acara ini Dr. Ir. Herman Khaeron, M. Si selaku ketua koordinator presidium MN Kahmi (Majelis Nasional Kahmi) memberi sambutan dan dukungan terhadap kegiatan tersebut.

“Diskusi terkait isu-isu internasional ini peting dan perlu untuk dilaksanakan agar kita lebih memahami masalah-masalah global yang tengah terjadi.” Ujar Herman Khaeron dalam sambutannya, Sabtu, 10 Agustus 2024.

“Kami berharap diskusi publik ini dapat menjadi laboratorium keilmuan bersama antar organisasi keislaman terlebih bagi diaspora RI yang tinggal di UK.” Imbuh Teja.