Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Pemuda Tani Bondowoso dan BPVP Kemnaker Berkomitmen Kawal Program Swasembada Pangan

Jurnalis:

Kabarbaru, Bondowoso – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bondowoso bersama Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Banyuwangi menggelar kegiatan bersama. Senin (9/12/2024) sore.

Kegiatan tersebut di hadiri oleh Kepala BPVP Banyuwangi Bapak Arsad. dan Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bondowoso, Kapriyanto beserta Kepengurusan DPC dan PAC, di Orilla Cafe, Kelurahan Nangkaan, Kecamatan/Kabupaten Bondowoso.

Jasa Penerbitan Buku

Ketua DPC Pemuda Tani Indonesia Kabupaten Bondowoso, Kapriyanto menyebut, ada puluhan anggotanya yang ikut bergabung dalam kegiatan tersebut.

“Mulai dari pengurus DPC hingga perwakilan pengurus dari seluruh PAC se Kabupaten Bondowoso,” tuturnya.

Ia menambahkan, DPC Pemuda Tani di Kabupaten Bondowoso baru saja terbentuk. Pelantikan pengurus direncakan pada 27 Desember 2024 mendatang.

“Kami berkomitmen mengawal program Swasembada Pangan dari bapak Pembina DPP Pemuda Tani Indonesia yang sekaligus Presiden Prabowo Subianto,”

Sedangkan Kepala BPVP Banyuwangi, Arsad menyampaikan, petani di Kabupaten Bondowoso harus mengubah pola lama.

“Pola lama itu kan Tanam, Petik dan Jual. Akhirnya petani jarang yang kaya. Bagaimana caranya biar kaya? Polanya diubah: tanam, petik, olah, baru dijual,” kata Arsad.

Dengan penambahan step pengolahan sebelum dijual, maka akan ada nilai tambah pada produk yang dihasilkan.

“Menjual buah pisang segar, penghasilan kecil. Tapi kalau diolah dulu jadi keripik, maka bisa dijual ke supermarket atau minimarket dengan nilai yang lebih mahal,” beber pria asal Sulawesi ini.

Apabila kekurangan modal, lanjut Arsad, maka petani Milenial bisa meminjam ke perbankan. Hal itu untuk mempercepat progres usaha.

“Tidak ada satupun pengusaha kaya raya tanpa melibatkan perbankan. Mereka berani ambil peluang dan risiko,” tuturnya.

Ia juga berpesan agar petani tidak mudah putus asa dalam berusaha. Gagal, bangkit dan coba lagi.

“Seperti Bapak Yusuf Kalla. Dia sebelumnya hanya jualan sarung dari masjid ke masjid. Lalu bisa jadi penjual mobil Toyota. Sampai pernah jadi Wakil Presiden Republik Indonesia,” ucapnya.

Di sisi lain, pihaknya menekankan agar pemuda tidak mengandalkan ijazah untuk mendapatkan pekerjaan.

“Zaman sekarang yang terpenting skill bekerja. Bukan apa ijazahmu? Tapi apa yang bisa kamu kerjakan? Walaupun ijazahnya dari UI tapi perusahaan gak butuh skillnya, gak kira diterima,” Pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store