Pedagang Mendoan Mengeluh Akibat Mahalnya Tempe dan Minyak
KABARBARU, SALATIGA – Harga tempe mentah yang mahal ditambah langkanya minyak goreng dan gas melon di pasaran membuat para pedagang tempe mendoan di Kota Salatiga, Jawa Tengah berada pada situasi yang sulit. Agar bisa bertahan hidup, para pedagang tempe mendoan terpaksa memperkecil ukuran dan menaikkan harga jualnya.
Pedagang tempe mendoan, Lasmiati menyampaikan jika tingginya harga tempe mentah di pasaran sejak sebulan terakhir membuat dirinya berusaha meski hanya sebatas bertahan hidup, kelangkaan minyak dan meroketnya harga dipasaran membuat dirinya kebingungan. Sabtu, (05/03/2022).
Agar tetap bisa berjualan, ia mengaku sangat terpaksa memperkecil ukurannya. Tidak hanya diperkecil ukuranya tetapi juga menaikkan harganya yang sebelumnya dari Rp1.600 menjadi Rp2.000 per lembar. Namun, siasat tersebut tak juga mampu membendung besarnya kerugian. Kerugian yang dialaminya membuat rugi dirinya dan juga pembeli, usaha pun mulai merosot.
“Lantaran keberadaan minyak goreng dan gas melon ukuran tiga kilogram yang sulit didapat,” keluh Lasmita.
Ia mengaku, sejak harga bahan baku seperti tempe, minyak goreng, dan gas elpiji tinggi, omset penjualan para pedagang mendoan di Salatiga menurun drastis dan membuatnya bingung.
“Biaya produksi jauh lebih besar ketimbang pendapatan,” imbuhnya.
Sebagai pedagang mendoan ia berharap supaya pemerintah segera melakukan upaya nyata demi menstabilkan harga dan menjaga ketersediaan bahan baku di pasaran terkhusus bahan-bahan seperti minyak.