Sah! DPP Majelis Perempuan Melayu Kalimantan Barat Dikukuhkan
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
Kabar Baru, Pontianak– Dewan Pengurus Pusat (DPP) Majelis Perempuan Melayu Kalimantan Barat Masa Bakti 2022-2026 dengan diketuai oleh Sulha Akhmad. Selain itu, peresmian ini dikukuhkan oleh Gubernur Kalimantan, Sutarmidji di Rumah Adat Melayu, Kota Pontianak.
Gubernur Kalimantan Barat mengharapkan kepada DPP Majelis Perempuan Melayu Kalimantan Barat untuk bisa mensinergikan program kerja mereka dengan pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
“Ini agar terjadi percepatan pembangunan dan pemberdayaan di wilayah Kalimantan Barat. Selain itu, Gubernur Kalimantan Barat juga menyampaikan harapannya agar Majelis Perempuan Melayu Kalimantan Barat dapat berkontribusi dalam memudahkan UMKM yang ada di Kalimantan Barat,”ujar Sutarmidji.
Sementara itu, Ketua Umum DPC IWAPI Kubu Raya dan selaku Ketua II dalam Kepengurusan Majelis Perempuan Melayu Kalbar Fenty Noverita menerangkan bahwa sesungguhnya di Kalbar terdapat banyak pelaku UMKM yang didominasi oleh sektor kuliner, dan sebagaimana diketahui bahwa kuliner menjadi bisnis UMKM andalan kaum perempuan.
“Hanya saja dalam prakteknya susah berkembang, karena banyak kaum perempuan yang belum melek teknologi digital dan juga terbatas dalam urusan finansial,”ujar Fenty, Minggu (15/5/2022).
Maka dari itu Fenty menjelaskan bahwa selain meningkatkan pelaku UMKM dari kalangan perempuan, perempuan (khususnya perempuan Melayu) harus diberikan edukasi teknologi digital dan kemudahan untuk akses pada finansial. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam memudahkan UMKM di Kalbar, seperti yang telah dinyatakan dan diharapkan oleh Gubernur Kalbar kepada Majelis Perempuan Melayu Kalbar.
“Apalagi perempuan memang sulit dalam membangun usaha karena kurangnya informasi tentang bisnis, kurangnya kepercayaan diri hingga sulitnya mengatur waktu antara keluarga dan dunia usaha, maka ketika perempuan sudah melek digital, perempuan bisa berbisnis dan berkarir dari rumah, dengan bermodalkan keberadaan media sosial. Dan hal ini juga akan menumbuhkan ekonomi kreatif karena mengandalkan kemajuan teknologi,” jelasnya.
Ia mengungkapkan bahwa ketika kaum perempuan di Kalbar pada umumnya dan perempuan Melayu pada khususnya didorong untuk menjadi pengusaha (dengan menjadi pelaku UMKM) dan sekaligus juga membangun ekonomi kreatif, maka kesejahteraan perempuan akan semakin meningkat dan turut pula memperkokoh ketahanan keluarga, karena kebutuhan ekonominya terpenuhi dengan baik.
Perihal bidang Pariwisata, Ia menambahkan bahwa Kalimantan Barat juga kaya dengan pariwisata, mulai dari wisata alam, wisata budaya hingga agrowisata. Namun pariwisata ini belum dimanfaatkan dan dirasakan dengan semestinya, karena akses menuju lokasi masih terbatas, inovasi yang dilakukan juga masih rendah dan pelaku ekonomi kreatif pun belum dibina dengan baik.
“Jadi, kalangan perempuan harus juga didorong untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif agar pariwisata di Kalbar dikenal oleh banyak kalangan, tak terkecuali kalangan masyarakat luar,” pungkasnya.
Dalam agenda ini, dihadiri langsung oleh Ketua MABM Kalbar, Prof. Dr. Chairil Effendy, M.Si., Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., dan para tokoh lainnya serta juga kalangan tokoh etnis di Kalbar antara lain etnis Tionghoa, Dayak, Bali, Ambon, Maluku, Jawa, Batak dan juga Madura.