Kunjungi PBNU, Dubes Suriah: Wallahi Islam Sebenarnya Ada di Indonesia!

Jurnalis: Haidar Ali
KABARBARU, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf menerima kunjungan duta besar (Dubes) Suriah untuk Indonesia Abdul Munim di kantor PBNU.
Pertemuan tersebut membicarakan keberlangsungan Islam di Suriah dan Islam di Indonesia.
Dubes Suriah Abdul Munim menyebut NU sebagai ormas terbesar di Indonesia yang memiliki peran besar atas keberlangsungan Islam di Indonesia.
Duta Besar Suriah untuk Indonesia Abdul Munim Annan mengaku bahwa Islam yang sebenarnya ada di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan kepada istrinya melalui sambungan telepon, “wallahi Islam sebenarnya itu di Indonesia,” kata dia kepada istrinya, Selasa (15/03/22).
Dirinya juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada NU dan Indonesia atas dukungan penuhnya terhadap stabilitas wilayah Arab.
Munim juga mendukung terhadap promosi wacana Islam Nusantara yang dicetuskan NU. Wacana ini seirama dengan Islam yang diusung Suriah.
Ia sepakat bahwa Islam bukan hanya untuk Arab. Ia menyebut Imam Bukhari dan Imam Muslim yang datang dari Samarkandi.
Ia juga menyebut kehadiran Wali Songo di Indonesia menunjukkan hal tersebut.
Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan kondisi terkini di Suriah. Ia memastikan ibu kota Damaskus aman, walaupun beberapa daerah masih belum sepenuhnya aman.
Sementara itu, Gus Yahya menyampaikan bahwa Suriah merupakan tanah yang diberkahi. Sebab, Rasulullah saw mendoakannya secara langsung.
Suriah juga menjadi salah satu kiblat keberislaman ulama Indonesia. Sanad keilmuannya bersambung ke ulama-ulama di sana.
“Ulama NU telah nyaman dengan legasi intelektual. Pelajar Indonesia juga belajar di sana. Ulama Suriah memiliki posisi sangat penting bagi dunia intelektual Islam Indonesia,” ujar Gus Yahya.
Gus Yahya juga mengatakan bahwa NU dan Suriah harus tetap menjaga harmoni dan moderasi beragama.
“Kita butuh mempromosikan pemahaman agama kita. Kita juga perlu meletakkannya sebagai pandangan internasional,” pungkas Gus Yahya.