DPR Nilai Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur Belum Tepat
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
Kabar Baru, Jakarta– Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menilai menaikkan harga tiket ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah belum tepat.
“Kenaikan tiket Borobudur saat ini belum tepat, karena daya beli masyarakat masih rendah di fase endemi ini,” kata Putu, Minggu (5/6/2022).
Ia menjelaskan bahwa pemerintah semestinya harus mempertimbangkan kembali keputusan tersebut.
Baginya, kenaikan harga tiket tersebut bisa berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan hingga berdampak pada ekonomi masyarakat di sekitar Candi Borobudur.
“Jangan sampai kenaikan tiket ini justru memberi dampak kerugian kepada masyarakat sekitar yang bergantung kehidupannya kepada kunjungan wisatawan khususnya para pelaku UMKM,” tuturnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan menaikkan harga tiket ke Candi Borobudur menjadi Rp750 ribu untuk wisatawan domestik dan US$100 untuk wisatawan asing. Sementara harga tiket untuk pelajar dipatok Rp5 ribu.
Pemerintah juga sepakat membatasi kuota turis ke Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari. Selain itu, semua turis wajib menggunakan jasa pemandu wisata atau tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.
Pada sisi lain, Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kenaikan harga tiket ini dilakukan demi melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.
“Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara,” pungkas Luhut dalam akun Instagramnya.