Hadiri Sosialisasi 4 Pilar di Pamekasan, Baidowi: Mari Rawat NKRI Dengan Cinta
Jurnalis: Nurhaliza Ramadhani
Kabar Baru, Jakarta – Dr. H. Achmad Baidowi, S.Sos., M.Si. Anggota MPR RI & Wakil Ketua Baleg DPR RI, Kembali Gelar Sosialisasi Empat Pilar yang berlokasi di Hotel Cahaya Berlian Pamekasan.
Acara ini ber tema Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, pada acara ini turut diikuti oleh puluhan masyarakat pamekasan.
Ahmad Baidowi menuturkan, kegiatan sosialisasi 4 Pilar ini harus tetap dikenalkan dan dipahami oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Ia menganggap bahwa acara sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan, merupakan kegiatan yang sangat penting bagi penguatan kesadaran berbangsa dan bernegara utamanya bagi kemasyarakatan.
Ia menjelaskan esensial yang penuh makna tentang Empat Pilar Kebangsaan memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila
“Kita perlu tau esensial yang penuh makna tentang Empat Pilar Kebangsaan, memberikan pembelajaran lebih mengenai Pancasila UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
“Guna meningkatkan kesadaran kita tentang kehidupan berbangsa dan bernegara bersama masyarakat. Gotong royong, toleransi, kerukunan dan hidup berdampingan merupakan nilai-nilai yang sejalan dengan Empat Pilar Kebangsaan,” ujarnya
Kemudian ia menegaskan kita tidak mau bangsa ini berpecah belah, sehingga dari terus diselenggarakannya sosialisasi ini bisa merawat negeri ini tetap utuh
“Kita tidak mau bangsa Indonesia terpecah-belah. Sehingga Penyampaian empat pilar MPR RI ini bertekad agar bangsa Indonesia tetap utuh,” tegasnya. .
Selain itu, ia melanjutkan, tantangan Kebangsaan Menurut TAP MPR No.VI Tahun 2001 Tentang Etika Kehidupan Berbangsa dibagi dua. Ada internal dan eksternal.
“Selain itu juga kurangnya keteladanan dalam sikap dan perilaku sebagian pemimpin dan tokoh bangsa dan terakhir tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal. Sementara untuk yang eksternal ada dua yakni globalisasi.” imbuhnya
Menurutnya pengaruh globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam.
“Poin kedua kapitalisme, dimana makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional,” jelasnya.
Iya berharap apa yang disampaikan kepada masyarakat Madura umumnya dapat dimengerti dan menjadi masyarakat yang peka terhadap lingkungan, sosial dan kewarganegaraan.