Forum Komunikasi Pondok Pesantren Bojonegoro Tingkatkan Sinergisitas Antar Ponpes Se-Bojonegoro
KABARBARU, BOJONEGORO – Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Bojonegoro dilantik di Pendopo Pemkab. Selasa (08/02/2022) kemarin.
Keberadaan FKPP diharapkan bisa meningkatkan sinergisitas antara pondok pesantren dengan Pemkab Bojonegoro.
Pengurus FKPP dilantik langsung oleh Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro. Hadir dalam acara pengukuhan Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP), Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Djoko Lukito, Perwakilan Kodim 0813, Polres Bojonegoro, dan Kejaksaan Negeri.
Ustadz Mangku Alam, Ketua Pengurus Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Bojonegoro mengatakan bahwa forum ini merupakan bentuk wadah untuk dapat saling belajar dan mengadopsi program-program yang dianggap baik dan membawa kemajuan dalam pondok pesantren.
“Di Bojonegoro terdapat kurang lebih 312 pondok pesantren. Namun hanya sekitar 100 lebih yang mempunyai izin,” tuturnya.
Sehingga, Alam menjelaskan, adanya FKPP diharapkan lebih terorganisir dan mempermudah kita dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk kemajuan pondok pesantren yang ada di Bojonegoro. Terlebih fungsi pendidikan pesantren melalui amanat undng-undang nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan nasional.
“Kami mohon doa, dukungan dan kerja samanya dalam mengemban tugas untuk mewujudkan kemaslahatan pondok pesantren serta menjadikan Bojonegoro baldatun toyyibatun,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro, Munir menyampaikan jika terdapat 5 kunci dalam menjadikan pondok pesantren agar senantiasa eksis dan mempunyai kapasitas yang hebat dan mermartabat yakni, paling utama adalah kemauan.
“Semua hal yang dilakukan dengan kemauan yang kuat akan tercapai,” ujarnya.
Kunci yang kedua adalah kemampuan karena kemampuan tercipta adanya kemauan yang kuat. Dan ketiga adalah kekompakan, yakni sinergitas antara pondok pesantren dengan kementerian agama dan pemerintah daerah.
“Sinergitas melalui program yang telah direncanakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pondok pesantren,” ucap Munir.
Kunci yang keempat adalah keseimbangan di mana pondok pesantren mampu memprioritaskan dan melaksanakan program yang telah ditentukan. Sedangkan kunci yang terakhir adalah keikhlasan.
Munir mengajak agar seluruh pondok pesantren untuk mengawal moderasi beragama, dan sebagai salah satu benteng dalam penguat NKRI dan nilai keimanan.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Pemkab Bojonegoro, Djoko Lukito menambahkan bahwa pemerintah daerah siap bersinergi dengan pondok pesantren dan kementerian agama melalui program keagamaan.
“Salah satunya melalui program bantuan insentif ustad/ustadzah madzrasah diniah dan masih banyak program lainya sebagai penunjang kesejahteraan di sektor keagamaan,” ungkapnya.